Lele

Kastara.ID, Jakarta – Di tengah Pandemi COVID-19, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak seluruh pembudidaya ikan agar mampu melakukan pembudidayaan ikan secara mandiri. Hal ini dituturkan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto.

“Di tengah wabah Covid-19. Kita, ingin terus meningkatkan  produksi perikanan nasional  terutama perikanan budidaya, sebagai langkah pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Untuk mendongkrak produktivitas itu, maka kami mengajak seluruh pembudidaya agar mandiri,” kata Slamet di Jakarta (29/7).

Menurut Slamet, seluruh pembudidaya diharapkan mampu memproduksi benih  dan pakan secara mandiri. Kita punya program Gerakan Pakan Mandiri (Gerpari), dan sekarang kita mengajak para pembudidaya diharapkan juga  mampu memproduksi benih sendiri. Kita memahami, selama Pandemi Covid-19, di sektor perikanan, kegiatan distribusi baik pakan, maupun benih sedikit banyaknya pasti ada yang terganggu. Jika para pembudidaya sudah mandiri, walau kondisi apa pun produksi budidaya akan terus berjalan, tidak akan terganggu. “Salah satu upaya kami agar pembudidaya mampu memproduksi benih, kami menyalurkan bantuan induk lele unggul untuk para pembudidaya,” ujarnya.

“Program bantuan Calon Induk Ikan ini merupakan Program Prioritas Nasional KKP dengan harapan pemerintah dapat menjamin kualitas benih yang beredar di masyarakat,” tuturnya.

Di samping itu, lanjut Slamet, jika pembudidaya sudah mampu memproduksi benih unggul sendiri sudah memangkas biaya produksi, sehingga keuntungan para pembudidaya ikan akan lebih meningkat. “Biaya tertinggi di budidaya ikan adalah pada pakan, kemudian benih, jika pembudidaya mampu mandiri memproduksi itu semua, pembudidaya bisa mendapatkan keuntungan lebih besar. Ini juga sesuai dengan harapan kami agar kesejahteraan para pembudidaya ikan ikut naik,” paparnya.

Penyaluran bantuan calon induk ikan unggul kepada masyarakat merupakan langkah pemerintah untuk memastikan benih yang dihasilkan di unit pembenihan rakyat/hatchery skala rumah tangga (UPR/HSRT) memiliki standar mutu yang tinggi. “Kualitas dan kuantitas induk bermutu dimasyarakat merupakan elemen penting sebagai pendukung peningkatan produksi perikanan budidaya” tambahnya.

Adapun salah satu program bantuan calon indukan (Calin) unggul itu disalurkan ke daerah Sumatera, salah satunya kepada kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) Tunas Harapan Desa Suka Menang Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan, yang beranggotakan 25 Orang. Calin ikan lele tersebut sebanyak 100 paket, yang terdiri dari 1000 ekor calin ikan lele betina dan 500 ekor calin ikan lele jantan yang didistribusikan melalui Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam.

Ketua Pokdakan Tunas Harapan Mahdi mengatakan, adanya bantuan indukan Lele unggul sangat membantu kami (pembudidaya ikan), karena dengan adanya indukan ini, diharapkan mampu memproduksi benih unggul sendiri. Sehingga pihaknya tidak usah lagi membeli benih lagi, modal pun bisa lebih berkurang.

“Semua anggota kelompok kami menginginkan agar kami bisa lebih untung dalam budidaya lele. Salah satunya, mampu memproduksi benih sendiri, dan Indukan dari KKP biasanya lebih bagus. Makanya adanya program bantuan ini sangat membantu kami seluruh anggota kelompok pembudidaya ikan Tunas Harapan. Harapannya, dengan memproduksi benih sendiri, untung kami bisa lebih banyak, dan kami semua bisa lebih sejahtera,” ujar Mahdi.

Bantuan diserahkan kepada Pokdakan Tunas Harapan dengan kami antar langsung bantuan ke lokasi penerima, ujar Boyun Handoyo, Kepala BPBAT Sungai Gelam, calon induk ikan lele yang dikirim untuk bantuan sampai ke lokasi dalam kondisi sehat. “Calon induk ikan lele telah diterima langsung oleh ketua Pokdakan Tunas Harapan dan disaksikan oleh penyuluh perikanan Kecamatan Gelumbang,” katanya.

Boyun manambahkan, BPBAT Sungai Gelam siap mendukung peningkatan produksi perikanan dan pembangunan perikanan budidaya yang mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan melalui pemberian bantuan calon induk ikan kepada pokdakan yang nantinya diharapkan dapat menikmati induk-induk ikan yang jelas asal usulnya dan memiliki keunggulan seperti tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih melimpah, menghasilkan benih bermutu dan lebih seragam. Selain penyerahan bantuan input produksi, BPBAT Sungai Gelam juga melakukan pembinaan kepada pokdakan penerima bantuan, salah satunya dalam bentuk pengelolaan bantuan, pendampingan teknologi dan pendampingan akses pasar. (wepe)