Handoko (Projo)

Kastara.ID, Jakarta – Salah satu organisasi pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Projo sangat mendukung keputusan pemerintah mengangkat sejumlah mantan relawan Jokowi menjadi komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bahkan Projo meminta Kementerian BUMN memperbanyak relawan Jokowi yang mendapat jabatan di perusahaan milik negara.

Sekretaris Jenderal Sekjen Projo, Handoko, menyatakan, banyak pendukung Jokowi yang memiliki kompetensi menjadi pejabat di perusahaan plat merah. Baik sebagai komisaris maupun direksi. Saat memberikan keterangan, Jumat (30/10), Handoko menyebut jumlah eks relawan Jokowi yang menjadi komisaris BUMN masih sedikit.

Handoko menduga Menteri BUMN Erick Thohir beranggapan relawan Jokowi tidak kompeten dan tidak layak memimpin BUMN. Bahkan menurut Handoko, Erick khawatir para eks relawan bakal menyusahkan BUMN.

Handoko pun meminta Erick berkonsultasi dengan Jokowi. Handoko yakin mantan Gubernur DKI Jakarta itu pasti mengetahui kapsitas dan kompetensi para relawan. Pasalnya relawan sudah bekerja sama sejak 2012. Handoko menjelaskan, para relawan banyak yang berasal dari kalangan profesional di berbagai bidang. Mereka memiliki chemistry sangat kuat untuk mengawal visi dan misi Presiden Jokowi.

Handoko menuturkan sebaiknya jabatan komisaris dan direksi jangan hanya diduduki kalangan politisi atau wakil partai. Kalangan non partai harus pula diberi kesempatan, bahkan diperbanyak. Salah satunya adalah para mantan relawan, pendukung, dan tim sukses Jokowi.

Projo adalah organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang beranggotakan pendukung setia Jokowi. Projo seringkali diartikan sebagai Pro Jokowi. Padahal sejatinya kata Projo berasal dari Bahasa Sansekerta yang artinya pemerintahan negeri, kerajaan, atau istana. Sedangkan dalam Bahasa Jawa Kawi, Projo artinya rakyat.

Ketua Umum Projo saat ini dijabat oleh Budi Arie Setiadi. Pria yang akrab dipanggil Muni ini juga menjabat Wakil Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia. (hop)