Auditor Rakyat

Kastara.ID, Jakarta – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Ferry Juliantono menegaskan siap melakukan audit terhadap perusahaan milik dua menteri anggota Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin. Keduanya adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Audit dilakukan terkait dugaan keterlibatan kedua menteri itu dalam bisnis tes PCR.

Saat menyampaikan konferensi pers, di Menteng, Jakarta Pusat (29/11), Ferry mengatakan, beberapa pihak termasuk akuntan publik menyatakan siap bergabung dalam Kaukus Masyarakat Sipil membentuk Auditor Rakyat. Nantinya mereka akan melakukan audit terhadap PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) dan beberapa perusahaan lain yang diduga ikut bermain dalam bisnis tes PCR yang melibatkan Luhut dan Erick.

Ferry memastikan audit akan dilakukan secara formal. Luhut dan Erick tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun guna proses audit. Semuanya menurut Ferry akan disediakan oleh Kaukus Masyarakat Sipil dan Auditor Rakyat.

Ferry menambahkan, pihaknya juga akan membentuk posko pengaduan rakyat. Posko akan menerima pengaduan masyarakat terkait tes PCR. Selain itu posko juga menerima bukti dari masyarakat terkait tes PCR, bisa dalam bentuk kuitansi pembayaran atau dokumen lainnya. Ferry menuturkan, sejak awal pihaknya sudah menduga adanya praktik kolusi dan nepotisme dalam pelaksanaan tes PCR.

Hal itu menurut Ferry terlihat dari operator tes PCR adalah perusahaan swasta. Padahal seharusnya tes yang pernah menjadi syarat wajib masyarakat saat beraktivitas dan melakukan perjalanan itu dilakukan oleh perusahaan negara atau BUMN. Guna mengurai simpul itulah Ferry menilai perlu dilakukan audit secara langsung oleh masyarakat.

Ferry menuturkan, pelaksanaan audit juga akan menguntungkan pihak Luhut Pandjaitan dan Erick Thohir. Kedua menteri anggota kabinet Jokowi itu akan mendapat kepastian apakah benar-benar terlibat dalam bisnis PCR atau tidak. Ferry pun mempersilakan Luhut dan Erick menyampaikan kapan perusahaan mereka siap diaudit.

Hadir dalam konferensi pers tersebut beberapa tokoh, seperti mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, ekonom Anthony Budiawan, pakar hukum tata negara Refly Harun, dan beberapa tokoh lain.

Sebelumnya Menko Marves melontarkan tantangan berbagai pihak untuk melakukan audit terhadap perusahaan miliknya. Hal itu menurut Luhut guna menjawab tuduhan dirinya terlibat dalam bisnis tes PCR. Tantangan tersebut disampaikan saat Luhut menjadi narasumber di kanal Youtube Dedy Corbuzier beberapa saat lalu.

“Lu audit saja itu, selesai, kok. Ngapain jadi mulutmu capek-capek nyumpahin orang padahal kamu sendiri gak tau di mana (berkontribusi apa) saat ramai-ramai Covid-19 itu,” tutur Luhut di kanal YouTube Deddy Corbuzier. (ant)