Solawat Anti Narkoba

Kastara.id, Jakarta – Pemilihan Presiden 2019 akan menjadi pertarungan menarik apabila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden. Hal itu diungkapkan Direktur Riset Charta Politica Muslimin terkait peluang Prabowo memenangkan Pilpres tahun depan. “Karena selama ini PKB berada di barisan koalisi pemerintah,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (31/3).

Menurut Muslimin, Muhaimin atau Cak Imin yang merupakan kader Nahdlatul Ulama (NU), bisa memberi kekuatan baru kepada Prabowo untuk menghadapi petahana Joko Widodo (Jokowi). “Prabowo jika menggandeng Cak Imin akan mendapatkan limpahan suara dari kalangan NU dan berpotensi menang di pilpres,” ujarnya.

Muhaimin dinilainya telah mendeklarasikan diri sebagai cawapres yang lebih berpeluang bergabung dengan Prabowo daripada turut mengusung Jokowi yang telah mendapatkan dukungan dari lima partai yakni PDIP, Golkar, PPP, Nasdem, dan Hanura. “Kursi PKB tidak berpengaruh pada pengusungan Jokowi untuk periode kedua,” kata Muslimin.

Muslimin menjelaskan, PKB bisa saja bergabung dengan Demokrat dan PAN membentuk poros ketiga. Poros ketiga yang dimotori Demokrat memang bisa terwujud apabila PKB bergabung. Sementara Gerindra hampir pasti berkoalisi dengan PKS.

“Tanpa PKB, kursi PAN dan Demokrat tak cukup untuk memajukan calon,” jelas mantan aktivis HMI ini.

Namun, lanjut Muslimin, Muhaimin lebih mempunyai daya tawar apabila bergabung dengan Prabowo karena bisa menutupi kekurangan Prabowo yang selama ini dinilai lemah di kalangan NU. (npm)