Kastara.ID, Jakarta – Penceramah Ustadz Adi Hidayat (UAH) menyatakan bakal melaporkan pegiat media sosial (medsos) Eko Kuntadhi. UAH merasa Eko telah melontarkan fitnah terkait aksi penggalangan dana untuk membantu perjuangan bangsa Palestina.

UAH sebelumnya berhasil mengumpulkan uang donasi masyarakat sebesar Rp 30,88 miliar. Uang donasi masyarakat itu telah diserahkan kepada rakyat Palestina melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebesar Rp 14,3 miliar.

Sedangkan donasi sebesar Rp 14,35 miliar diserahkan melaui Duta Besar Palestina di Jakarta, Zuhair Al-Shun. Sisanya sebesar Rp 5 miliar disalurkan untuk mendukung sarana pendidikan di Palestina.

Aksi penggalangan dana yang dilakukan dalam enam hari itu ternyata justru ditanggapi miring oleh Eko Kuntadhi. Melalui akun twitter @eko_kuntadhi, pria yang dikenal sebagai pendukung Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ini melontarkan tuduhan UAH tidak menyalurkan semua uang hasil donasi.

Melalui akun twitternya, Eko menulis,  “Alhamdulillah. Terkumpul Rp 60 m, diserahkan Rp 14 m,”

Fitnah serupa juga dilontarkan melalui dua akun YouTube atas nama Suara Istana dan Suara Inspirasi. Dalam video yang sempat beredar di media sosial (medsos) terdapat kumpulan foto atau kolase disertai narasi yang menuduh ustadz yang mengenyam pendidikan di Kuliyya Dakwah Islamiyyah, Tripoli, Libya itu, mengambil uang dari donasi untuk Palestina.

Tampak pula dalam tayangan tersebut, foto UAH digabungkan untuk duduk di kursi mobil tahanan dikawal polisi. Dua video tersebut diberi judul “Keterlaluan, dana 30 m digelapkan, polisi amankan Ust Adi Hidayat” dan “Akal-akalan Ust kadrun, Somad seret Adi Hidayat, tipu donasi Palestina akhirnya terungkap.” Meski sudah dihapus, namun beberapa warganet sempat membuat tangkapan layarnya.

Melalui video di akun YouTube miliknya, Sabtu (29/5), alumni Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung ini menyatakan bakal melaporkan kasus ini ke pihak berwajib. Bahkan UAH mengaku telah menyiapkan pengacara untuk melaporkan pihak yang memfitnah dirinya.

UAH meminta jangan ada pihak yang mengganggu orang yang sedang berdzikir. Tindakan itu sama saja dengan mengusik singa yang sedang mengaum. UAH menegaskan, auman singa sangat sulit dihentikan.

Dalam tayangan tersebut, UAH menegaskan, tidak mengambil satu sen pun uang hasil donasi untuk Palestina. Alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut ini menyatakan sudah memiliki bukti yang cukup untuk membawa perkara ini ke ranah hukum. Ia juga sudah menyiapkan beberapa skema yang akan menjadikan kasus ini sebagai pelajaran yang baik. (ant)