Sesar

Kastara.ID, Jakarta – Pengamat politik Centre Strategic International Studies (CSIS) Arya Fernandez pesimis terhadap rencana pemindahan ibukota negara. Pasalnya pengesahan rancangan beleid dinyatakan berjalan alot.

Pemindahan ibukota negara tentu akan banyak konsekuensi hukum dan perubahan yang terjadi. Itulah mengapa Arya Fernandez pesimis jika Jokowi mampu pindahkan ibukota di periode keduanya.

Arya memperkirakan bahwa pemindahan ibukota sebelum ini akan sulit jika Jokowi memaksakan harus dilakukan pada periode keduanya. Tetapi bukan berarti tidak mungkin dilakukan, hanya saja pemindahan tidak akan berjalan mulus kecuali pemerintah dapat meyakinkan partai-partai di Senayan soal mega proyek tersebut.

Presiden sebaiknya melakukan pendekatan kepada partai pendukung terlebih dahulu dan menjelaskan bagaimana posisi dan sikap presiden terkait pemindahan ibukota ini.

Pendekatan ini dilakukan untuk menghindari persoalan yang akan membuntutinya seperti faktor sosial, budaya, ekonomi, dan beban Jakarta yang dirasa sudah sangat berlebihan. (rya)