Kastara.ID, Jakarta – Generasi milenial merupakan modal utama dalam fenomena bonus demografi. Potensi generasi milenial dapat dimaksimalkan sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, peran generasi milenial yang merata tanpa adanya kesenjangan gender juga akan mengoptimalkan manfaat dan potensi yang ada. Demikian disampaikan Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sjarief Widjaja saat membuka Seminar Online bertajuk Tantangan dan Peran Gender pada Kaum Milenial di Sektor Kelautan dan Perikanan (27/10).

Berdasarkan data The Global Gender Gap Index 2017 tentang kesetaraan gender, Indonesia berada dalam posisi 9 pada skor kesetaraan gender di Asia, dan berdasarkan data tahun 2018 Indonesia berada pada posisi 85 dunia. Dari laporan ini, Indonesia sudah mengarah kepada terwujudnya kesetaraan gender, meskipun masih banyak permasalahan gender yang perlu diselesaikan. Ini menjadi tantangan untuk pengarusutamaan gender dalam pembangunan ke depan. Kasus-kasus ketimpangan gender masih ada dari tahun ke tahun, termasuk masih adanya kaum perempuan yang menanggung beban ganda (hasil kajian Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBRSEKP), KKP). Menurut Sjarief, kondisi kesenjangan gender yang ada harus segera disikapi dengan tepat dan proporsional agar tidak hanya menjadi wacana belaka. Menyikapi isu kesetaraan gender ini sangat perlu untuk mewujudkan keseimbangan gender dan memberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan.

Peran dan partisipasi kaum milenial di sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi ujung tombak untuk menjadikan sektor ini sebagai penggerak ekonomi nasional. Bermodal pengalaman dan pendidikan, para milenial akan mempengaruhi perubahan pola sikap dan budaya kerja yang dapat mengurangi persoalan ketimpangan gender. Untuk itu, KKP telah berupaya untuk mewujudkan kesetaraan gender di sektor kelautan dan perikanan melalui kebijakan Pengarusutamaan Gender (PUG). Kebijakan ini telah diimplementasikan melalui program dan kegiatan serta kajian inovasi riset sosial ekonomi kelautan dan perikanan di KKP.

Kajian-kajian terkait dengan gender dan peran perempuan dalam sektor kelautan dan perikanan sudah dilakukan sejak tahun 2007. Data dan informasi hasil penelitian tersebut ditujukan untuk mendukung strategi pencapaian kesetaraan gender di sektor kelautan dan perikanan. Hasil penelitian yang sudah dilakukan juga bertujuan untuk memaksimalkan peran KKP yang saat ini berada pada level mentor di dalam pengarusutamaan gender dan sebagai pencapaian tertinggi di level nasional. Berbagai potensi dan tantangan terkait dengan upaya pengarusutamaan gender menjadi salah satu fokus kajian gender di BBRSEKP.

Melalui seminar online ini, diharapkan dapat tersampaikannya wawasan dan informasi terkait isu-isu gender di sektor kelautan dan perikanan serta tantangan yang dihadapi, khususnya pada pelaku usaha muda atau kaum milenial di sektor kelautan dan perikanan. Diharapkan juga dapat tersampaikannya pemahaman nilai adil gender, sehingga nilai tersebut dapat tumbuh dan berkembang di masyarakat kelautan dan perikanan.

Seminar ini dihadiri oleh peserta yang hadir, baik secara luring di Gedung BRSDM KP I, Ancol,, Jakarta, maupun secara daring. Mereka terdiri dari pejabat struktural lingkup KKP, peneliti lingkup BRSDM, anggota Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network (Imfisern), jejaring Pusat Unggulan Iptek (PUI), Perguruan Tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan pemerhati bidang sosial ekonomi kelautan dan perikanan.

Bertindak sebagai narasumber adalah Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Woro Srihastuti Sulistyaningrum dengan materi Strategi Pencapaian Kesetaraan Gender di Sektor Kelautan dan Perikanan; Kepala Bidang Kesetaraan Gender dalam Politik, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Wiyarso Suwarsono dengan materi Membangun Kesetaraan Gender Pada Kaum Milenial; Kepala Biro Perencanaan KKP Ishartini dengan materi Implementasi Pengarus Utamaan Gender di Sektor Kelautan dan Perikanan; serta Peneliti BBRSEKP Nurlaili dengan materi Kesetaraan Gender di Sektor Kelautan dan Perikanan: Potret dan Tantangannya. (mar)