Depok

Kastara.ID, Depok – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok di sepanjang tahun 2021  tetap memprioritaskan bidang kesehatan dalam arah kebijakannya. Sejak kasus pertama Covid-19 di Indonesia muncul pada Maret 2020 hingga penghujung 2021, berbagai kebijakan sudah diberlakukan Pemerintah Kota Depok dalam menangani pandemi. Berikut sejumlah momen penanganan pandemi Covid-19 yang menjadi sorotan dan kaleidoskop 2021 seperti dilansir laman resmi Pemkot Depok, Jumat (31/12):

1. Program Vaksinasi Covid-19

– Pelaksanaan Vaksinasi  pertama di Kota Depok dimulai 14 Januari 2021

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan Pemerintah Pusat hingga kabupaten/kota mulai dilakukan 13 Januari 2021. Di tingkat  pusat, Vaksinasi pertama kali dilakukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (13/1). Sedangkan di Kota Depok pelaksanaan Vaksinasi dilaksanakan pada Kamis (14/1) yang dilaksanakan di RSUI dengan penerima Suntikan vaksin pertama adalah Wakil Wali Kota Depok periode 2016-2021, Pradi Supriatna. Dalam proses penyuntikan vaksin, tampak Wali Kota Depok Mohammad Idris turut mendampingi Pradi Supriatna. Wali Kota Depok Mohammad Idris tidak termasuk dalam sejumlah pejabat yang disuntik vaksin Covid-19 karena pernah terjangkit Covid-19 pada saat penyelenggaraan Pilkada Depok 2020.

Selanjutnya suntikan vaksinasi diberikan kepada sejumlah pejabat yang ada di Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang diikuti oleh tenaga kesehatan, petugas publik, masyarakat umum hingga dipenghujung tahun 2021 vaksin diizinkan untuk anak usia 6-11 tahun. Kegiatan Vaksinasi ini dilakukan dengan kolaborasi Tiga Pilar, pemerintah daerah, TNI, Polri di berbagai tempat se-Kota Depok.

– Capaian Vaksinasi di Kota Depok Hingga 29 Desember 2021

Sasaran vaksinasi  1.613.557 orang di Kota Depok, hingga 29 Desember 2021 pukul 20.00 WIB, sebanyak 1.262.659 orang sudah divaksin dosis pertama atau 78,25 persen dari target sasaran. Dosis kedua mencapai  1.013.748 orang atau 62,83 persen. Sedangkan dosis ketiga terdapat 11.608 orang atau 0,72 persen. Cakupan vaksinasi tersebut berdasarkan data Kinerja Fasilitas Kesehatan di wilayah  Kota Depok. Data cakupan vaksinasi sudah melebihi >70 persen dari target sasaran.

– Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 6-11 Tahun

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menyebutkan vaksinasi anak usia 6-11 tahun untuk dosis pertama sudah mencapai 103.878 anak atau tercapai 52,54 persen dari target sasaran sebanyak 197.714 anak di Depok. Data tersebut dihimpun berdasarkan realisasi program Vaksinasi Covid-19 di Kota Depok, per 29 Desember 2021 pukul 20.00 WIB.

– Merek Vaksin Covid-19 yang digunakan Kota Depok

Merk vaksin Covid-19 yang digunakan untuk tenaga Kesehatan, petugas publik dan masyarakat umum adalah  untuk Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer. Sedangkan untuk vaksinasi anak 6-11 tahun merk yang digunakan adalah Sinovac.

2. Program Swab Keliling Kota Depok

Inovasi Pemerintah Kota Depok di tengah pandemi Covid-19, yaitu pemberian layanan gratis berupa swab antigen keliling kepada masyarakat. Wahana pendukungnya adalah sepeda motor dan mobil yang beroperasi keliling di Kota Depok.

Swab antigen keliling bagi warga Kota Depok ini sudah berjalan sekira empat bulan, mulai 2 Agustus hingga 19 Desember 2021. Lewat program Swab antigen keliling tersebut, sebanyak 18.304 orang sudah menjalani testing atau pemeriksaan. Jumlah itu dari target Pemkot Depok yakni sebanyak 20.000 testing atau 91,52 persen.

Ada beberapa lokasi pelaksanaan yang disambangi oleh layanan swab antigen keliling. Di antaranya pasar, mal, sekolah, perkantoran dan tempat lain tergantung permintaan. Kemudian, sasaran utama dari program ini ialah suspek, kontak erat, skrining pada populasi rawan seperti lansia, siswa sekolah dan disabilitas.

3. Percepatan Penanggulangan Stunting di Era Pandemi

-Angka Prevalensi Stunting Alami Penurunan di 2021

Angka prevalensi stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang ditandai dengan tinggi badan bawah standar di Kota Depok mengalami penurunan. Pada Agustus 2021, angka prevalensi stunting sebesar 3,5 persen, yaitu sebanyak 3.675 dari 105.127 balita Depok. Data tersebut dihimpun setelah mengalami penurunan dari bulan Februari 2021 sebesar 4,7 persen atau 4.923 dari 102.815 balita Kota Depok. Serta dibandingkan pada Agustus 2020 sebesar 5,3 persen yaitu 5.718 dari 107.710 balita Kota Depok.

Setiap tahun Pemkot Depok melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengeluarkan data prevalensi balita stunting yang diperoleh dari hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) yang dilaksanakan setiap Agustus. BPB merupakan bagian dari pelaksanaan surveilans gizi berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi. Dan PMK Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.

– Upaya  dan Inovasi Pemkot Depok Tangani Stunting

Pemerintah Kota Depok melakukan sejumlah upaya dan inovasi penanganan stunting dilakukan dengan melibatkan perangkat daerah terkait, camat, lurah, Puskesmas, dan multisektor lainnya. Langkah yang dilakukan di antaranya menyusun manajemen data dan informasi secara terpadu serta terintegrasi hasil penimbangan balita melalui aplikasi online aplikasi online pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM).

Upaya pemenuhan sisi input, di antaranya pelatihan SDM Kesehatan dan Non Kesehatan, pemenuhan sarana prasarana yang dibutuhkan, penyediaan dukungan anggaran secara berkala.

Selain itu, upaya lain dalam percepatan penanganan stunting di masa pandemi melalui Kelompok Penimbangan (Pokbang) dan sweeping penimbangan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Intervensi spesifik dan sensitif dengan lintas sektor dengan pemberian makanan tambahan bagi balita kurang gizi dan ibu hamil. Serta program makanan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman).

Tak hanya itu, kolaborasi juga dilakukan dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Kelurarga (TP-PKK) Kota Depok melalui program Depok Sukses Bebas Stunting Mewujudkan Depok Ramah Anak (D’Sunting Menara). (dha)