Kastara.ID, Le Mans — Ratusan ribu penonton MotoGP Prancis di sirkuit Le Mans tak berharap banyak pada kedua lokal hero mereka, Johann Zarco dan Fabio Quartararo.

Terlebih setelah Kualifikasi keduanya hanya mengamankan posisi start ke-9 dan ke-13.

Namun keajaiban terjadi, Zarco berhasil finis di podium ketiga dan Quartararo menyelesaikan balapan di posisi ketujuh. Hasil yang cukup baik bagi penggemar Prancis.

Dalam usahanya naik podium, Zarco awalnya tak menyangka berhasil melakukannya.

Pembalap satelit Prima Pramac Racing itu diuntungkan oleh kecelakaan Francesco Bagnaia, Maverick Vinales, Jack Miller, dan, yang terpenting adalah jatuhnya Marc Marquez.

Pembalap Repsol Honda itu tersungkur ketika memasuki Tikungan 7, tepat berada di depan Zarco.

Sebelumnya, setelah empat lap, Zarco hanya berada di posisi kesepuluh, tapi perlahan dia berhasil naik posisi demi posisi.

Kemudian pembalap 32 tahun itu mengejar Marquez dan rekan setimnya, Jorge Martin untuk memperebutkan posisi kedua.

Ketika Marquez terjatuh, posisi ketiga otomatis menjadi miliknya, membuat gemuruh tepuk tangan penonton terdengar jelas, mereka sangat senang karena Zarco berhasil mendapat podium dengan jatuhnya pembalap Cervera itu.

“Saya ingin bertarung untuk perebutan podium. Untungnya, Jorge memberikan banyak tekanan dan Marc terjatuh,” jelas Zarco yang dilansir Speedweek.com.

“Begitulah cara saya mendapatkan podium saya. Saya ingin mencoba menyerang Jorge tapi dia cepat. Podium selalu bagus. Tapi satu di Prancis bahkan lebih baik. Itu adalah saat-saat ajaib,” papar Zarco.

Marquez yang baru comeback setelah absen di tiga seri sebelumnya, menjalani balapan yang sangat bagus, namun agak berlebihan.

“Jorge menyusulnya di titik pengereman Tikungan 7. Marc bisa membuat perubahan arah dengan sangat cepat, tapi kali ini dia melewati batas dan dia kehilangan kendali roda depan. Menggunakan ban depan kompon keras membuatnya semakin berbahaya baginya. Untungnya, saya ada di sana dan mendapat manfaat darinya,” pungkas Zarco.

MotoGP Prancis yang dihadiri kurang lebih 279.000 penggemar di Sirkuit Le Mans, adalah Grand Prix ke-1000 dalam sejarah balap MotoGP.

“Luar biasa. Pada 2017 dan 2021 saya mengalami momen seperti ini sebelumnya, tapi kali ini matahari bersinar dan bahkan lebih baik. Pertarungannya sangat sulit, cara penonton menyambut saya sungguh mengharukan. Itu adalah momen unik yang tidak sering Anda alami dalam hidup,” seru Zarco. (tra)