Kastara.id, Jakarta – Dengan telah selesainya pengembangan Bandar Udara Nop Goliat Dekai di Yahukimo, Papua, akan menjamin konektivitas di wilayah sekitarnya. Bandar udara tersebut akan membuka titik konsentrasi penyebaran logistik dan penumpang yang semula hanya bertumpu pada Bandar Udara Sentani dan Bandar Udara Wamena. Demikian dijelaskan Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Bambang S. Ervan di Jakarta (17/10).

Kementerian Perhubungan, Bambang menyatakan, menyelenggarakan rute perintis dari Bandar Udara Nop Goliat Dekai ke Wamena. Dari Wamena, Kementerian Perhubungan telah menyelenggarakan rute perintis udara menuju kota Elelim, Karubaga, Mamit, Tiam, Kobagma, Mug, Mapenduma, dan Kenyam. “Untuk tahun 2017, Kementerian Perhubungan akan membuka rute perintis udara dari Wamena menuju kota Sobaham, Kuyawage, Bokondini, Mulia,” kata Bambang.

Bambang menyatakan, selain program perintis udara yaitu dengan tol udara, Kementerian Perhubungan telah melakukan integrasi tol udara dan tol laut yang menghubungkan Timika-Agast dan dilanjutkan dengan rute short sea shipping yang menghubungkan Mamugu-Agast.

Dengan integrasi tersebut, Bambang menambahkan, diharapkan ketersediaan transportasi penumpang dan logistik akan lebih meningkat lagi sehingga dapat menekan disparitas harga di wilayah setempat.

Saat ini Bandar Udara Nop Goliat dilengkapi dengan landasan berukuran 1.950m x 30m, 2 exit taxiway dengan ukuran 75m x 23m, apron berukuran 320m x 60m dan peralatan serta fasilitas penunjang lainnya. Sementara itu gedung terminal Bandar Udara Nop Goliat sendiri memiliki luas 1.900 M2 dan mampu menampung 300 orang penumpang pada jam sibuk.

Presiden Republik Indonesia dengan didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah meresmikan bandar udara tersebut pada hari ini (18/10). (npm)