ASN

Kastara.ID, Yogyakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta aparatur sipil negara (ASN) tidak bersikap netral pada Pilpres 2019. Hal itu disampaikan Tjahjo ketika memberikan sambutan di Rakor Program Pengembangan SDM Kepala BPSDM se-Indonesia, di The Rich Jogja Hotel, Sleman, DI Yogyakarta (2/3).

Tjahjo meminta ASN aktif menyampaikan program-program Presiden Jokowi kepada masyarakat. Pasalnya sampai saat ini Jokowi adalah pemimpin pemerintahan yang sah. Lebih jauh, Tjahjo menjelaskan sebagai birokrasi, ASN baik di pusat maupun daerah tidak boleh netral.

Tjahjo menjelaskan, ASN harus berpihak dan loyal kepada pimpinan yang dipilih melalui proses demokrasi, seperti gubernur, walikota, dan bupati. Tjahjo menegaskan siapa pun orangnya, dari manapun asal dan partainya, ASN harus loyal dan hormat secara tegak lurus kepada pimpinannya.

Saat ini pimpinan tertinggi Indonesia adalah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Setidaknya sampai Komisi Pemilihan Umum (KPU) menentukan pemenang Pilpres pada Oktober 2019. Namun dalam konteks Pemilu 2019, Tjahjo menegaskan ASN harus netral. Politisi PDIP ini melarang ASN menggerakkan jari, menyebut nama, atau angka 01 dan 02.

Terkait pelaksanaan Pemilu, Tjahjo menambahkan tugas ASN adalah menggerakkan masyarakat agar berpartisipasi dan menggunakan hak pilihnya. Sedangkan bagi kepala daerah, Tjahjo mempersilakan mengikuti kampanye asalkan sesuai aturan. Namun keikutsertaan kepala daerah dalam kampanye dalam kapasitas sebagai pribadi dan bukan sebagai pejabat negara. (rya)