Sebanyak 21 Asosiasi tersebut di antaranya, Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI), Asosiasi Industri Barang Jadi Kulit Indonesia (ABKINDO), Asosiasi Kerajinan Kulit Indonesia (ASKRAKINDO), dan Asosiasi Perajin Bunga Kering (ASPRINGTA)

Kemudian Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO), Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN), dan Asosiasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (PRIMKOPTI).

Ratu mengatakan, berdasarkan data BPS, perekonomian Jakarta tumbuh sebesar 10,91 persen (Year on Year/YoY) pada triwulan II tahun 2021. Dari pertumbuhan ekonomi tersebut, sektor industri pengolahan tetap menjadi unggulan dengan pertumbuhan mencapai 2,54 persen disusul sektor perdagangan 2,01 persen dan penyediaan akomodasi sebesar 1,59 persen.Pertemuan ini bertujuan untuk memahami berbagai isu yang mungkin dihadapi oleh pelaku industri serta menjalin komunikasi agar hubungan baik antara pemerintah daerah dan asosiasi/pelaku industri dapat harmonis, sinergis, dan kolaboratif.

“Artinya, sektor perindustrian tetap memiliki peranan yang sangat penting dalam tumbuhnya ekonomi Jakarta,” ungkap Ratu, Jumat (1/10).

Ratu menjelaskan, meski pertumbuhan ekonomi cukup baik, namun situasi belum kembali normal. Untuk itu, pemerintah memberikan kebijakan kelonggaran pengoperasian industri melalui uji coba dapat beroperasi penuh 100 persen pada saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Kami juga mengingatkan agar perusahaan industri tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin guna tidak terjadi klaster Industri,” terangnya.

Ia menambahkan, Dinas PPKUKM DKI Jakarta akan melaksanakan temu mitra dalam hal ini asosiasi industri secara periodik agar semakin dapat bersinergi.

“Pemerintah, pelaku industri dan masyarakat dapat bekerja sama secara sinergis dan kolaboratif untuk membangun Jakarta,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Wakil Ketua Kamar Dagang  dan Industri (KADIN) Indonesia Provinsi DKI Jakarta Rainer menyampaikan masukan agar industri kecil dan menengah (IKM) di Ibukota dapat segera meningkat kualitasnya melalui proses izin edar PIRT, HAKI dan sertifikasi halal.

“Kita apresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melalui Dinas PPKUKM yang konsisten memfasilitasi pelaku industri dengan program dan kemudahan pengurusan izin dalam menciptakan iklim industri yang baik sebelum maupun saat pandemi. Semoga kuantitas dan kualitas pelayanan bisa ditingkatkan,” ucapnya.

Sementara Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI), Eka Chandra juga menyampaikan apresiasi kepada Pemprov DKI Jakarta yang telah mulai mengembangkan industri animasi dan video.

“Kegiatan-kegiatan industri kreatif agar dapat lebih dikembangkan. Kami, pelaku industri kreatif siap berkolaborasi untuk membantu dan mendukung promosi produk-produk industri di DKI Jakarta melalui desain, video, animasi maupun game,” tandasnya. (hop)