Turap

Kastara.ID, Depok – Musim penghujan di awal tahun 2020 hampir semua wilayah Kota Depok terkena musibah, di antaranya tanah longsor, banjir, dan turap yang mengakibatkan saluran air jebol. Setidaknya lebih kurang 44 titik tanah tergerus air hujan dan kemungkinan akan bertambah jika hujan.

Deni Setiawan selaku Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Depok ketika dihubungi melalui ponselnya, Kamis (2/1), mengatakan, untuk sekarang ada 44 titik rawan dalam pantauan dari Satgas SDA. Jika turun hujan terus menerus berkemungkinan titik rawan longsor tersebut akan bertambah. Untuk itu satgas SDA siap di lapangan berkoordinasi dengan Dinas terkait dan dibantu oleh warga masyarakat setempat.

Untuk turap di Jembatan Pitara, Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas, turap sepanjang 10 meteran akhirnya roboh akibat gerusan air hujan. Padahal sebelumnya dibuatkan bronjong sebagai penahan.

“Jika tidak ada bronjong jalanan ini bisa terbelah dan putus berakibat menutupi aliran sungai.  Kejadiannya jebol turap ini tanggal 1 Januari, kemudian tim satgas saat ini melakukan pengamanan darurat di sekitarnya,” ujar Denny.

Berdasarkan keputusan walikota depok No 433/01/kpts/DPKP/HUK/2020 menetapkan status tanggap darurat bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang di Kota Depok. Ini berlaku selama 14 hari dari tanggal 1-14 tahun 2020.

Menunjuk selaku komandan tanggap darurat Kota Depok, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Gandara Budiana dan segala biaya dalam tanggap bencana darurat ini dibebankan kepada APBD 2020 serta sumber-sumber lain yang tidak mengikat. (*)