Kastara.id, Garut – “Proses rehabilitasi merupakan tahapan yang cukup penting pasca bencana (tanggap darurat), pemulihan korban, dan perbaikan sarana prasarana membutuhkan perhatian yang cukup serius. Penanggulangan bencana jika diperhatikan secara umum stok kebutuhan dasar pengungsi mencukupi dan pendistribusian bantuan berjalan dengan cukup baik,” ujar Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad di sela peninjauannya di lokasi bencana banjir bandang di Garut (2/10).

Farouk Muhammad meninjau bencana banjir bandang di Garut untuk memastikan proses rehabilitasi berjalan dengan baik. Sudah lebih dari sepuluh hari pasca banjir bandang, kondisi infrastruktur dan sarana prasarana sepanjang daerah terdampak belum sepenuhnya pulih. Masih diperlukan dukungan dan kerjasama banyak pihak.

Selain meninjau lokasi bencana, Farouk Muhammad juga menyerahkan bantuan dana siap pakai dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang disaksikan oleh Anggota DPD RI Provinsi Jawa Barat asal Garut Aceng Fikri dan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman.

Farouk juga mengingatkan, agar setelah tanggap darurat ini, pemerintah daerah setempat segera menyusun konsep umum jangka menengah dan panjang dalam rangka membangun daerah yang tangguh bencana.

“Konsep tersebut, memberikan panduan yang jelas mana yang bisa ditangani sendiri dan mana yang memerlukan program provinsi dan pusat,” kata Farouk.

Farouk juga berharap proses rehabilitasi berjalan dengan baik agar memberikan manfaat bagi para korban, memulihkan kerusakan sarana prasarana, dan fasilitas umum dapat berfungsi kembali. Diperlukan sinkronisasi dan koordinasi antarinstansi untuk memastikan proses tersebut berjalan efektif dan efisien.

“Bantuan mengalir dengan luar biasa, baik secara materil maupun moril dari berbagai pihak. Di sisi lain, usaha tim gabungan dari BNPB, Basarnas, BPBD Jawa Barat, TNI, Polri, Tagana, PMI, relawan, dan masyarakat juga sangat membanggakan. Ini modal yang sangat penting dalam melewati bencana,” ujar Farouk.

Dari data pos komando tanggap darurat bencana banjir bandang Kabupaten Garut per 28 September 2016 tercatat 34 orang meninggal dunia, 19 orang masih dalam pencarian, dan sembilan orang masih dirawat. Sedangkan jumlah pengungsi mencapai 2.525 jiwa yang tersebar di 14 lokasi. Kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai Rp 164,5 miliar. (rya)