Instrument in Support of Trade Exchange (INSTEX)

Kastara.ID, Jakarta – Enam negara anggota Uni Eropa akan ikut menggunakan skema barter melalui instrumen untuk mendukung perdagangan dengan Iran yaitu Instrument in Support of Trade Exchange (INSTEX).

Keenam negara tersebut Belgia, Denmark, Finlandia, Belanda, Norwegia, dan Swedia, akan mengikuti jejak Perancis, Jerman dan Inggris yang merupakan pemrakarsa instrumen tersebut tersebut.

INSTEX dirancang untuk melindungi perdagangan dengan Iran di tengah pengenaan sanksi Amerika Serikat (AS). Pengenaan sanksi AS terhadap Iran merupakan konsekuensi dari mundurnya AS dari kesepakatan nuklir Iran pada tahun lalu. Melalui skema tersebut perdagangan dengan Iran tidak perlu menggunakan dolar AS.

INSTEX yang berbasis di Paris berfungsi sebagai lembaga kliring yang memungkinan Iran terus menjual minyak. Sebagai timbal baliknya, Iran dapat mengimpor produk dari Uni Eropa.

Melalui INSTEX, Uni Eropa mendesak Iran untuk mematuhi komitmennya dalam perjanjian nuklir yang disepakati pada 2015 lalu. Meskipun Iran harus membatasi program nuklirnya demi dibebaskan dari sanksi dari Negara Barat.

Namun, sejak AS keluar, Iran telah empat kali mangkir dari komitmennya. Terakhir, pada 4 November lalu, teknisi Iran menyuntikkan gas uranium ke dalam alat pemisah (centrifuge) di fasilitas nuklir bawah tanah di Fordow, selatan Teheran.

Mesin itu sanggup memperkaya uranium hingga 4,5 persen, melewati batas yang ditetapkan dalam kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA) sebesar 3,9 persen. (har)