Join

Kastara.ID, Jakarta – Sepanjang tahun 2019, penumpang pesawat anjlok 18,54 persen akibat mahalnya harga tiket pesawat. Sebaliknya angkutan laut malah meningkat 18.35 persen. Sedangkan penumpang kereta api naik tipis sebesar 1.39 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan bahwa penumpang pesawat domestik yang pada 2018 lalu masih bisa mencapai 94,1 juta orang, turun tinggal 76,7 juta pada 2019 kemarin. Penurunan jumlah penumpang, terjadi di Bandara Kualanamu-Medan sebesar 29,31 persen, Bandara Soekarno Hatta-Banten sebesar 14,79 persen, Bandara Juanda-Surabaya sebesar 23 persen, Bandara Ngurah Rai-Denpasar sebesar 11,15 persen, dan Bandara Hasanuddin-Makassar 21,69.

Menurut Suhariyanto, penurunan penumpang pesawat domestik disebabkan harga tiket yang mahal. Walau sudah ada penurunan harga dari maskapai, tapi penurunan tersebut masih membuat harga tiket pesawat lebih mahal dari tahun-tahun sebelumnya.

“Harga sudah turun tapi tetap lebih mahal. Ini yang menyebabkan penumpang pesawat domestik turun,” kata Suhariyanto, Senin (3/2).

Sebaliknya terjadi di angkutan laut, di mana menurut catatan BPS penumpangnya justru meningkat 18,35 persen menjadi 23,9 juta orang. Khusus Desember 2019, jumlah penumpang juga tembus 2,3 juta orang atau naik 12,63 persen.

“Peningkatan jumlah penumpang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Belawan, Makassar, Tanjung Perak, dan Balikpapan,” terang Suhariyanto.

Untuk penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera pada 2019 tercatat sebanyak 428 juta orang atau naik 1,39 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Terjadi kenaikan khususnya di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera, masing-masing sebesar 8,07 persen dan 4,42 persen. Sementara penumpang kereta api  di wilayah Jabodetabek turun 0,22 persen. (mar)