Pasar Pramuka

Kastara.ID, Jakarta – Kepanikan melanda sebagian warga Jakarta tak lama setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua orang positif terserang virus corona. Warga pun berbondong-bondong membeli masker guna melindungi diri dari virus penyakit mematikan itu. Akibatnya harga masker melonjak sangat tajam.

Di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, masker N95 harganya naik tajam hingga Rp 1,5 juta per kotak isi 20 lembar. Padahal biasanya masker N95 dijual seharga Rp 200 ribu per kotak. Sedangkan masker Sensi yang kualitasnya di bawah N95 dijual seharga Rp 350 ribu per kotak isi 50 lembar. Biasanya masker Sensi hanya berharga Rp 20 ribu.

Irvan, salah seorang pedagang di Pasar Pramuka mengatakan, kenaikan harga masker sebenarnya sudah terjadi sejak awal Januari. Terutama saat berita tentang viris corona mulai ramai diperbincangkan. Namun kenaikan semakin meningkat saat diketahui dua warga Depok, Jawa Barat, positif terjangkit virus corona.

Selain harganya melonjak, stok masker juga mulai menipis. Di beberapa toko, seperti Apotek Alfa, masker N95 sudah habis. Persediaan masker Sensi juga mulai menipis.

Edward, pegawai Apotek Alfa mengatakan, selain masker warga juga memburu disinfektan. Saat ini harga disinfektan kemasan setengah liter mencapai Rp 125 ribu. Padahal biasanya hanya Rp 35 ribu.

Bukan hanya masker, warga juga memborong sembako. Di supermarket Tip Top Rawamangun, Jakarta Timur, rak-rak berisi sembako terlihat kosong. Pembeli tampak mengular di 26 kasir yang dibuka.

Pembeli umumnya memborong minyak goreng, mie instan, susu bubuk, dan sereal. Warga juga membeli hand sanitizer atau cairan cuci tangan dan sabun anti septik. Warga berdalih hal itu untuk persiapan dan antisipasi menghadapi virus corona. (ant)