Asian Games 2018

Kastara.id, Jakarta – Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) mengantisipasi serangan siber saat penyelenggaraan Asian Games, setelah Indonesia dinyatakan sebagai satu dari 10 negara yang rawan serangan siber dunia. Demikian diungkapkan Ketua INASGOC Erick Thohir di Jakarta, Kamis (3/5).

“Kami tidak ingin ada kejadian upacara pembukaan terlambat sampai satu jam sebagaimana terjadi pada pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan,” kata Erick.

Erick mengatakan, INASGOC bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara, Kepolisian RI, dan TNI, mencegah serangan siber terhadap penyelenggaraan pesta multi-cabang olahraga tertinggi di Asia itu.

“Kami akan dibantu tim dari Kominfo yang berjumlah 30 orang berikut para ahli sibernya. Badan siber juga akan membentuk tim bayangan yang bukan berada di bawah tim kami,” ujar Erick.

Saat ini INASGOC sudah mempunyai pusat kendali operasi yang bertugas mengawasi seluruh jaringan terkait penyelenggaraan Asian Games. Namun demikian Erick mengaku masih butuh dukungan dari lembaga-lembaga dan kementerian untuk mencegah serangan siber itu.

“Misalnya, serangan terhadap sistem tiket, seperti terjadi saat pembukaan Olimpiade Musim Dingin. Akreditasi wartawan juga terganggu dan itu pada seribu orang,” kata Erick.

Terkait antisipasi serangan siber, Direktur IT dan Telekomunikasi INASGOC Edy Prabowo mengklaim telah menyiapkan sistem cadangan jika ada serangan terhadap pusat kendali operasi mereka.

Edy mengatakan, pusat kendali operasi INASGOC akan mengeluarkan sinyal jika terdapat serangan siber terhadap jaringan internet mereka. “Kami sudah menggelar audit teknologi informasi dari Dewan Olimpiade Asia,” kata Edy beberapa waktu lalu. (nad)