PospontrenWali Kota Depok Mohammad Idris bersama para santri peserta Pospontren se-Kota Depok.

Kastara.id, Depok – Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren (Pospeda/Pospontren) tingkat Kota Depok yang digelar selama tiga hari 3-5 Mei 2018 diikuti 17 Pondok Pesantren di Kota Depok. Pospontren dibuka secara langsung oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris di Stadion Olahraga Merpati, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Kamis (3/5).

Pospontren mempertandingkan lima cabang olahraga yaitu tenis meja, futsal, bola volley, bola basket, dan bulutangkis, dengan jumlah atlet 170 santri dan santriwati.

Dalam sambutan pembukaannya, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan bahwa santri harus bangga dalam berbangsa dan bernegara karena di pesantren memiliki fungsi tiga “T”, yaitu Taklim, Tazkiah (akhlak), dan Tarbiyah (pembinaan jasmani).

“Kita ingin santri di Depok jago baca kitab kuning, pintar pengetahuan agama dan cerdas jasmaninya. Nantinya para juara akan dibawa ke tingkat provinsi dan nasional,” ujar Idris.

Namun di sisi lain, Idris juga mengakui bahwa hingga saat ini Pemerintah Kota Depok masih kurang memberikan porsi dalam meningkatkan kerja sama dengan Kemenag terkait peningkatan pondok pesantren di Kota Depok.

“Dari 70 ponpes, yang ikut event ini hanya 17. Artinya kita harus pacu lagi agar mereka mau ikut Pospeda ini,” tandas Wali Kota.

Sementara itu Kepala Sub Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kota Depok Maksum menyatakan bahwa Pospontren ini untuk membina generasi muda, khususnya dalam bidang olahraga dan seni. Yang tak kalah pentingnya adalah porsi para santri yang harus sama dengan pelajar lainnya.

Maksum juga berharap Pospontren tidak lagi dilaksanakan secara seherhana, tetapi perlu keseriusan dan profesional. “Pospeda adalah wahana untuk menunjukkan jati diri santri dan pesantren yang sebenarnya yaitu berlomba-lomba dalam mengharap rido Allah SWT,” ujarnya.

Maksum hanya menyayangkan Pospeda kali ini tidak bisa diikuti seluruh pesantren yang ada di Kota Depok. Padahal jumlahnya mencapai 70 Pondok Pesantren.

“Pospeda ini bersamaan dengan pelaksanaan ujian, sehingga tidak semua santri bisa ikut serta. Mudah-mudahan di lain kesempatan bisa koordinasi lebih awal sehingga agenda rutin ini bisa diikuti seluruh santri,” pungkas Maksum. (*)

Pewarta/Foto: Rudi Irwanto-Kastara.ID
Editor: Dwi