Indonesia Miskin

Kastara.id, Jakarta – “Data yang disampaikan BPS itu berdasarkan fakta di lapangan sementara kami adalah pelaku yang di lapangan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat dan alhamdulillah itu keberhasilan yang kita capai selama ini. Kita bisa menurunkan angka kemiskinan,” ujar Dirjen PFM Andi ZA Dulung saat menjadi narasumber Primetime, salah satu acara di televisi swasta Jumat (3/8) pagi.

Menanggapi pertanyaan mengenai data BPS terkait penurunan kemiskinan sekitar 9,82%, Dirjen PFM menyatakan bahwa program telah berjalan dan berfungsi dengan baik, sehingga kemiskinan menurun.

Dirjen PFM yang menjadi narasumber dalam acara tersebut membahas tema yang mengenai jumlah penduduk miskin yang berjumlah 100 juta orang. Dirjen PFM menjelaskan perihal pertanyaan mengenai, program andalan Pemerintah yang mampu menurunkan angka kemiskinan apa saja?

“Banyak, terutama yang disebut kartu-kartu tersebut kemudian ada Rastra yang sekarang jadi BPNT sekarang tidak perlu antri beras, kemudian ada PKH dimana masyarakat menerima cash. Program yang kita lakukan semua ini jika kita lihat targetnya, tidak hanya mencakup orang miskin yang disebut BPS mencakup 26 juta orang itu. Tapi kita sudah mencakup 100 juta, 40% penduduk, artinya Pemerintah membantu iuran BPJS bagi penduduk Indonesia 92,4 juta. Semoga tahun depan dapat kita naikan jadi 107 juta, itu memberikan pelayanan kepada siapa pun yang sakit, di kelompok 40% kita jamin gratis. Bahkan sampai ke atasnya pun sudah kita tangani, karena kita ada UKM sebagai usaha mendorong yang paling bawah ke atas,” jawab Dirjen PFM.

Terkait tantangan global dari harga minyak tinggi sampai kurs yang mempengaruhi daya beli masyarakat, Dirjen PFM menegaskan bahwa untuk mengatasi hal tersebut pada sekarang Pemerintah punya banyak program. “Misalnya kalau ada kejadian akan terjadi inflasi, itu pemerintah sudah siapkan program, bagaimana sekarang ini apakah kita mulai dari cash transfer yang tadi saya bilang kita punya PKH,” tambahnya.

Selain itu mengenai perbaikan sistem apakah bisa memberikan penurunan yang signifikan, Dirjen PFM Andi ZA Dulung juga memberikan penjelasannya. “Pasti yang pertama di tahun 2017 karena dalam 10 tahun terakhir, baru pertama kali dalam 6 bulan itu turun 0,5 % itu di Maret 2017 ke September 2017. Itu terjadi karena perbaikan sistem di mana datanya kita perbaiki,” ungkapnya.

Terakhir mengenai target yang ingin capai. Dirjen PFM Andi ZA Dulung menegaskan bahwa tahun depan target yang akan dicapai adalah antara 8%. Ke depannya masyarakat diminta agar lebih cermat lagi dalam melihat data yang sudah dilakukan oleh pemerintah terlebih Kementerian Sosial RI. (mar)