Inflasi

Kastara.id, Jakarta – Bank Indonesia (BI) melansir Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2018. Dikutip dari situs BI, inflasi terkendali dalam kisaran 3,5% ±1% (yoy). Inflasi IHK tercatat 0,28% (mtm) pada Juli 2018, melambat dibandingkan dengan 0,59% (mtm) pada Juni 2018.

Perkembangan positif ini sejalan dengan pola musiman berakhirnya perayaan Idul Fitri. Perlambatan inflasi IHK terutama didorong oleh deflasi kelompok administered prices.

Secara historis, inflasi IHK pada Juli 2018 sejalan dengan rata-rata IHK pada periode pasca-Idul Fitri dalam empat tahun terakhir sebesar 0,27% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, sampai dengan bulan Juli, inflasi IHK tercatat 2,18% (ytd) atau secara tahunan mencapai 3,18% (yoy), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,12% (yoy).

Kelompok administered prices mencatat deflasi seiring dengan koreksi subkelompok transpor pasca-Idul Fitri. Deflasi kelompok administered prices tercatat 0,68% (mtm) pada Juli 2018, setelah mengalami inflasi sebesar 1,38% (mtm) pada bulan sebelumnya.

Deflasi tersebut lebih dalam dari rata-rata deflasi pada periode pasca-Idul Fitri dalam empat tahun terakhir sebesar 0,07% (mtm). Secara tahunan, komponen administered prices mencatat inflasi sebesar 2,11% (yoy), lebih rendah dari 2,88% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Inflasi volatile food masih terkendali, yakni tercatat 0,90% (mtm) sama dengan inflasi bulan sebelumnya.

Inflasi inti tetap terjaga di tengah kenaikan inflasi kelompok jasa. Inflasi inti tercatat 0,41% (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,24% (mtm). Secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 2,87% (yoy), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,72% (yoy). (mar)