BIN

Kastara.ID, Jakarta – Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto meralat pernyataannya soal ‘menyusup ke Taliban.’ Wawan mengatakan istilah menyusup yang digunakannya bukan dalam arti sebenarnya. Hal disampaikan Wawan saat memberikan keterangan kepada awak media (2/9).

Wawan menjelaskan, istilah ‘menyusup’ yang gunakannya bukan dalam arti melakukan infiltrasi, melainkan menjalin komunikasi dengan kelompok Taliban. Wawan menuturkan, saat menyampaikan pernyataan itu, ia berada dalam acara diskusi. Sehingga bahasa yang digunakan secara lisan berbeda dengan makna dalam tulisan. Jadi maksudnya bukan menyusup dalam arti definitif.

Wawan menerangkan, dalam menjalankan tugasnya, BIN menjalin komunikasi dengan semua pihak, termasuk Taliban. Hal itu dilakukan untuk memperkuat diplomasi Indonesia. Selain itu komunikasi dilakukan demi menjaga suasana kondusif semua bangsa. Bukan hanya Indonesia.

Politisi Partai Gerindra Fadli Zon langsung menanggapi ralat yang disampaikan Wawan. Melalui akun twitternya @fadlizon (2/9), anggota DPR RI ini meminta Wawan tidak usah ngeles atau menghindar dan jujur saja mengatakan kalau salah.

Dalam cuitannya, Fadli menulis, “Jangan ngeleslah, bilang saja salah. Menyusup itu infiltrasi, berkomunikasi itu “ngobrol”. BIN tak boleh gegabah bicara ke publik. Jadi “ngobrol” dg siapa di Taliban?”

Sebelumnya, saat berbicara dalam diskusi yang ditayangkan kanal YouTube Gelora TV (2/9), Wawan menyebut BIN terus berupaya memperkuat diplomasi di seluruh elemen. BIN menurut Wawan juga berupaya menyusup masuk berbagai kelompok perlawanan, termasuk Taliban di Afghanistan.

Pemilik akun @BosTemlen menuliskan, “Kalo bener, kesian personil BIN yang dikasih tugas, belum masuk dah discreening duluan ama Taliban gegara berita ini! Tarohannya nyawa cuy, bisa dieksekusi ditempat!” (ant)