Wisata Jatim

Kastara.id, Surabaya – Erupsi Gunung Agung di Bali berpengaruh positif terhadap wisata Jawa Timur. Hal ini terlihat dari tingkat kunjungan wisatawan mancanegara di Jawa Timur yang naik 22,41% pada November 2017 dibanding kunjungan wisman Oktober 2017, yakni dari 19.285 wisman menjadi 19.285 wisman.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Teguh Pramono, di Surabaya, Kamis (4/1), menjelaskan, sepanjang tahun 2017, wisata di Jawa Timur mampu mengalami pertumbuhan yang cukup bagus karena didorong oleh peningkatan jumlah kunjungan wisman.

Sepanjang Januari–November 2017 mampu mencapai 216.989 wisman atau tumbuh hingga 8,95% (y on y) dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang mencapai 199.155 wisman.

“Pertumbuhan pada November ini sangat bagus sekali bisa jadi karena dampak meletusnya Gunung Agung. Jadi banyak wisman yang mau ke Bali mengalihkan tujuannya ke Jatim,” terangnya.

Secara umum, pola kedatangan wisman ke Provinsi Jawa Timur selama Januari-November selama tiga tahun terakhir cenderung sama, namun sedikit berbeda dengan pola tahun 2016.

Selama kurun waktu tersebut, kunjungan wisman terbanyak terjadi pada bulan Agustus yang kemudian terus menurun pada dua bulan berikutnya dan selanjutnya naik pada bulan November.

Dikatakan Teguh, negara asal wisatawan mancanegara terbanyak yang mendominasi kunjungan wisman November 2017, yaitu Malaysia, Singapura, Tiongkok, Taiwan, India, Amerika Serikat, Thailand, Jepang, Korea Selatan, dan Australia.

Wisatawan mancanegara dari negara-negara tersebut mencakup 59,53% dari total kedatangan wisman di Jawa Timur. Dari negara tersebut, wisatawan mancanegara berkebangsaan Malaysia menempati posisi tertinggi, yaitu sebesar 27,80% dari total kunjungan ke Provinsi Jawa Timur. Di posisi kedua dan ketiga adalah wisatawan mancanegara berkebangsaan Singapura berturut-turut 9,57% dan Tiongkok sebesar 9,00%.

Untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Timur pada bulan November 2017 mencapai 64,57% dengan TPK hotel bintang 4 sebesar 75,30% merupakan TPK tertinggi dibanding TPK hotel berbintang lainnya.

Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) Asing pada hotel berbintang bulan November 2017 mencapai 2,91 naik 0,32 poin dibandingkan dengan bulan Oktober yang mencapai 2,59 hari. Untuk RLMT keseluruhan pada bulan November 2017 sebesar 1,75 hari turun 0,10 poin jika dibandingkan dengan bulan Oktober 2017 yang mencapai 1,85 hari.

Menurut Teguh, salah satu faktor meningkatnya kunjungan wisatawan di Jatim dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, salah satunya disebabkan oleh banyaknya objek wisata baru yang menarik untuk dikunjungi. Namun selain itu, promosi pariwisata baik tempat, sarana akomodasi, maupun event-event yang dilakukan oleh dinas pariwisata juga semakin baik.

Saat ini BPS bersama dengan Kementerian Pariwisata tengah mengembangkan sistem GPS yang bisa melacak kedatangan wisatawan asing melalui nomor telepon selular asing yang masuk ke Indonesia. (mar)