COVID-19

Kastara.ID, Jakarta – Usai Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga Indonesia positif terjangkit COVID-19 atau yang dikenal dengan virus corona, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) bergegas melakukan upaya deteksi dini kesehatan di lingkungan kerja. Tim kesehatan Kementerian PANRB memeriksa suhu tubuh seluruh pegawai, tamu hingga menteri di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Rabu (4/3).

Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Umum Kementerian PANRB Sri Rejeki Nawangsasih mengatakan pemeriksaan suhu tubuh/thermal screening merupakan salah satu upaya preventif dan antisipatif. “Upaya yang dilakukan sebenarnya tidak hanya pemeriksaan suhu tubuh, sejak hari Senin sudah dilakukan sejumlah persiapan misalnya menyebarluaskan informasi kesehatan, kebersihan di area kantor kita tingkatkan, cairan pembersih tangan juga disiapkan di beberapa titik,” ujarnya.

Sri Rejeki juga mengimbau pegawai tidak panik dalam menyikapi menyebarnya virus COVID-19 di Indonesia. Ia juga meminta agar tidak membeli barang seperti masker dan hand sanitizer secara berlebihan supaya tidak merugikan pihak yang membutuhkan.

Kementerian PANRB juga melakukan langkah pencegahan dengan memberikan 14 hari masa jeda bagi pegawai yang baru saja kembali dari tugas belajar di negara terjangkit virus corona. Menurut Sri, inisiatif ini diambil sebagai perlindungan terhadap pegawai yang bersangkutan maupun pegawai lainnya.

 

Pemeriksaan suhu tubuh ini rencananya akan terus dilakukan hingga Kementerian Kesehatan menyatakan penyebaran virus telah dapat diatasi. Dokter Muda Kementerian PANRB Evy Kusumawardhani menyatakan pemeriksaan suhu ini baru tahap paling awal untuk mengetahui kondisi kesehatan pegawai. Menurutnya tidak semua individu dengan suhu badan diatas normal dapat dipastikan terserang virus COVID-19.

“Sebenarnya pemeriksaan suhu tubuh tidak bisa langsung mendeteksi. Tapi bagi yang memiliki suhu diatas 37,1 akan diarahkan untuk periksa lebih lanjut guna memastikan yang bersangkutan sakit apa, bisa jadi ada peradangan atau yang lainnya,” ujarnya.

Lebih lanjut Evy mengimbau rekan-rekan pegawai untuk menjalankan gaya hidup sehat dan mengikuti SOP pencegahan yang sudah dikeluarkan Kementerian Kesehatan. Mengenali sumber penularan, cuci tangan dengan sempurna, hindari menyentuh bagian wajah, hidung, atau mulut, serta memproteksi diri saat berada di lokasi keramaian.

“Yang terpenting jangan panik, karena panik dan stres yang berlebihan justru akan menurunkan daya tahan tubuh,” pungkasnya. (ant)