COVID-19

Kastara.ID, Jakarta – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memastikan pihaknya bakal menindak lanjuti laporan terhadap Erdian Aji Prihartanto (Anji) dan Hadi Pranoto. Yusri menyebut hal ini terkait dengan laporan yang dilayangkan Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid. Yusri menyatakan, saat ini penyidik masih melakukan pendalaman terhadap kasus musisi yang kerap disapa Anji itu.

Saat memberikan keterangan, Selasa (4/8), Yusri menuturkan penyidik akan memanggil beberapa saksi guna dimintai klarifikasi. Polisi juga akan memanggil saksi ahli guna dimintai pendapat terkait kasus konten Youtube @duniamanji milik Anji.

Yusri menambahkan, termasuk dalam kasus tersebut adalah Hadi Pranoto yang dalam video berjudul “Bisa kembali normal? Obat Covid-19 sudah ditemukan!!” Hadi Pranoto diundang menjadi narasumber. Dalam konten itulah, Hadi menyebut telah menemukan obat virus corona atau Covid-19. Hadi juga mengaku menemukan metode rapid tes dan swap test yang jauh lebih murah. Untuk sekali tes, hanya membutuhkan biaya Rp 20.000 hingga Rp 30.000 saja.

Sebelumnya Hadi Pranoto mengaku akan mengikuti proses hukum yang menjeratnya. Hadi mengaku heran dengan pihak yang melaporkan dirinya. Pasalnya menurut Hadi tidak ada pihak yang dirugikan dengan pernyataannya di video Anji. Seharusnya pihak-pihak itu bersyukur karena obat virus corona sudah ditemukan. Hadi mengaku obat yang ditemukannya bisa dibuktikan secara ilmiah.

Sementara Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria memastikan Hadi Pranoto bukan alumni perguruan tinggi yang dipimpinnya. Arif mengakui ada mantan mahasiswanya yang bernama Hadi Pranoto. Namun nama tersebut bukan Hadi Pranoto yang terseret dalam kasus video Anji. Pasalnya alumni IPB tersebut saat ini menjadi dosen di Universitas Mulawarman, Samarinda.

Pernyataan tersebut sekaligus membantah pernyataan Hadi yang mengaku bergelar doktor atau S3 di IPB. Dalam video yang menghebohkan itu Hadi mengklaim sebagai pakar mikrobiologi. Selain itu Hadi mengaku obat Covid-19 temuannya berbahan herbal dan telah berhasil menyembuhkan ratusan orang di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. (ant)