Kastara.ID, Jakarta – Masalah ketimpangan ekonomi yang kian terasa dampaknya bagi golongan ekonomi menengah ke bawah, belakangan ini telah menjadi perhatian serius para pakar ekonomi dan juga masyarakat. Seperti yang diungkapkan Dr. Eddy Rasyidin bahwa masalah ini harus segera diatasi agar masyarakat menengah ke bawah itu dapat merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi negara.

Eddy mengatakan, sangatlah penting menghadapi masalah ketimpangan ekonomi ini dengan serius dan tindakan yang tepat. “Karena ketimpangan ekonomi yang terus membesar dapat menimbulkan krisis sosial dan merongrong stabilitas ekonomi jangka panjang,” ungkapnya.

Pakar keuangan yang sudah berpengalaman puluhan tahun dalam Pengelolaan Keuangan Negara di Kementerian Keuangan ini kini mengabdikan diri dalam memberikan kontribusi nyata di beberapa perusahaan untuk memahami dan mengatasi isu-isu ekonomi yang dihadapi masyarakat.

Eddy juga menjelaskan perbedaan besar dalam pendapatan dan akses terhadap layanan ekonomi dan sosial antara kelompok menengah ke bawah dengan kelompok yang lebih kaya menjadi faktor utama dalam meningkatnya ketimpangan.

“Masyarakat menengah ke bawah sering kali kesulitan dalam mengakses layanan keuangan yang memadai, pelatihan keterampilan yang relevan, serta layanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas,” tegas caleg yang kerap disapa Eddy RS ini.

Pakar keuangan ini juga menyoroti peran penting sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam membantu mengurangi ketimpangan ekonomi. “UMKM memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja dan menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat menengah ke bawah,” katanya.

Dr. Eddy RS yang kini maju sebagai Caleg DPR RI dari Partai Demokrat Dapil Jabar 1 (Kota Bandung dan Kota Cimahi) yang mempunyai Konsep Perubahan dan Perbaikan, menyampaikan beberapa rekomendasi untuk mengatasi masalah ketimpangan ini. Pertama, pemerintah perlu meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat menengah ke bawah agar mereka dapat bersaing dalam dunia kerja yang semakin kompetitif. Selain itu, penguatan literasi keuangan di kalangan masyarakat juga harus menjadi fokus utama guna membantu mereka mengelola keuangan dengan bijaksana.

Eddy juga menekankan pentingnya kebijakan yang berpihak pada inklusi finansial, dengan memperkuat peran lembaga keuangan mikro dan memberikan akses yang lebih mudah terhadap pembiayaan bagi UMKM.

“Dengan mendukung UMKM, kita dapat menciptakan iklim usaha yang inklusif dan merata, sehingga masyarakat menengah ke bawah dapat merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi,” tambah pria kelahiran Bukittinggi ini.

Para pakar ekonomi, termasuk Dr. Eddy RS menegaskan bahwa penanganan ketimpangan ekonomi adalah tanggung jawab bersama dan memerlukan kerja sama dari semua stakeholder, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.

“Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, diharapkan Indonesia dapat memperkuat pondasi ekonominya dan mencapai kesejahteraan yang lebih merata bagi seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya. (raf)