Pancasila

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dipisahkan. Hal ini untuk memberikan bobot materi pelajaran yang lebih besar terhadap penanaman nilai-nilai Pancasila, sekaligus pengamalannya.

Saat meresmikan SMP dan SMA Muhammadiyah Kottabarat, Solo, Jawa Tengah, Jumat (4/10), Muhadjir menjelaskan saat ini pelajaran PMP dan PKn masih disatukan bernama Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Ia berharap pada 2020 pemisahan kedua pelajaran tersebut sudah bisa terealisasikan.

Muhadjir menambahkan, akibat penyatuan tersebut penanaman nilai-nilai Pancasila menjadi seperti sekadar pelajaran atau pengetahuan biasa yang selama ini diajarkan di sekolah. Selain itu berdasarkan evaluasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), penyatuan pelajaran Pancasila dan PKn membuat nilai-nilai Pancasila tidak bisa diajarkan dengan baik.

Sementara itu Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2019-2024 Bambang Soesatyo menilai saat ini generasi muda sudah banyak yang tidak mengenal Pancasila. Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menyebut hal itu bakal menambah berat tantangan yang dihadapi bangsa. Pasalnya Pancasila adalah ideologi bangsa, sehingga aneh jika generasi milenial justru tidak mengenalnya.

Saat memberikan pidato di Gedung Parlemen, kemarin (4/10) malam, politisi Partai Golkar ini menegaskan, semua pihak baik eksekutif maupun legislatif harus bisa menumbuhkan kembali nilai-nilai Pancasila di masyarakat. Hal ini demi menghindari munculnya ideologi-ideologi lain di tengah masyarakat. (rya)