Jakarta International Stadium

“Untuk itu, kawasan JIS dan sekitarnya sebagai pusat kegiatan olahraga internasional dilakukan penataan bangunan dan lingkungan,” ujar Nirwono, dalam keterangan tertulis, Senin (5/2).

Ia mengungkapkan, Jakarta setelah tidak menyandang ibukota negara akan menjadi pusat perkembangan kota di Indonesia yang bersaing dengan kota-kota besar lain di dunia dan setara seperti Tokyo di Jepang dan London Raya di Inggris.

“Dengan demikian, Jakarta terus memperkuat infrastruktur untuk menjadi kota ekonomi dan bisnis,” ungkapnya.

Sementara Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro/Perseroda), Iwan Takwin memaparkan, pihaknya ditugaskan membangun dan menata kawasan JIS sesuai amanat Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 14 Tahun 2019.

“Sejak awal perencanaan, kehadiran JIS untuk menjadi simpul kawasan pertumbuhan kesejahteraan dan ekonomi baru di wilayah utara Jakarta yang sebelumnya merupakan lahan kosong yang malah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk menjadi tempat pembuangan sampah, hingga pengolahan  barang-barang rongsokan,” paparnya.

Kehadiran JIS, lanjut Iwan Takwin, merupakan salah satu urban regeneration atau simbol penataan kawasan yang berkelanjutan di Jakarta.

“JIS juga akan terintegrasi dengan angkutan publik (adanya Halte Transjakarta, stasiun kereta api, hingga LRT Jakarta), tersedianya kawasan komersial, hotel maupun bangungan pendukung lainnya yang akan mendukung sebagai Kawasan Olahraga Terpadu,” tuturnya.

Ia menjelaskan, masterplan untuk tahapan-tahapan sudah ada untuk mendukung JIS sebagai kawasan olahraga terpadu. Berbagai kegiatan internasional pun sudah dilaksanakan di JIS.

“Kami sebagai badan usaha milik daerah tidak lepas dari penugasan pembangunan publik seperti JIS. Masterplan-nya tidak sekadar fasilitas melainkan pola kegiatan yang terbentuk berstandar internasional. Oleh karena itu, Jakpro tidak sekadar fokus kepada aktivitas, tapi juga edukasi sehingga mindset masyarakat bisa terbentuk, bahwa sebagai mawasan olahraga terpadu dengan fasilitas pendukung di sekitar JIS guna mendukung Jakarta sebagai Jakarta Global City,” jelasnya.

Sementara Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagyo menegaskan, kehadiran JIS merupakan salah satu bentuk implementasi dari adanya amanat baru Jakarta sebagai Kota Global.

Alhasil, Jakpro maupun stakeholders lainnya perlu konsisten mengkomunikasikan dan mengedukasi publik terkait grand desain kawasan olahraga terpadu JIS.

“Jakpro juga harus punya data studi antropologi kawasan JIS, sehingga pengembangan ke depan, masalah sosial ekonomi dapat dimitigasi,” tandasnya. (hop)