DKI Jakarta

Kastara.ID, Jakarta – Satgas Kolaborasi Kemanusiaan DKI Jakarta menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak bencana gempa bumi di Desa Timbo Abu, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Saat ini, desa yang berada di kaki Gunung Talamau itu berubah menjadi desa yang terisolasi. Pasalnya, akses jalan menuju desa tersebut terputus karena material longsor terdampak gempa berkekuatan 6,1 SR pada 25 Februari 2022 lalu.

Satgas Kolaborasi Kemanusiaan DKI Jakarta bekerja sama dengan Indonesia Off-road Federation (IOF) Pengda Sumatera Barat mendistribusikan logistik ke tenda-tenda pengungsian di desa tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, jalan tanah berlumpur sejauh kurang lebih lima kilometer di desa ini hanya bisa ditempuh dengan mobil off-road. Karena kondisi itu, Satgas mendistribusikan bantuan tersebut bersama komunitas penjelajah alam.

“Medannya sangat sulit karena memang daerahnya cukup terisolasi. Akhirnya kita meminta bantuan tim dari IOF Sumatera Barat. Ada Kabagops Polres dan pejabat Pasaman Barat,” ungkap Isnawa, Sabtu (5/3).

Sedikitnya tujuh mobil off-road anggota IOC Sumatera Barat didukung tiga motor trail milik kepolisian setempat dikerahkan untuk mengirim bantuan berupa beras dan logistik lainnya ke warga di desa Timbo Abu.

Satgas dan IOC Pengda Sumatera Barat memutuskan kembali ke posko di Kantor Bupati Pasaman Barat lantaran datang hujan cukup deras ditambah tebalnya lumpur. Pendistribusian bantuan akan dilanjutkan kembali tim dari Pemkot Pasaman Barat.

Isnawa menambahkan, Desa Timbo Abu termasuk sentral dari gempa bumi yang melanda Pasaman Barat pada Februari 2022 lalu. Selain mengakibatkan longsor, banyak bangunan rumah warga roboh karena terdampak gempa berkekuatan 6,1 SR tersebut.

“BPBD Pasaman Barat akan mengatur pendistribusian selanjutnya. Karena secara administrasi kita sudah serahkan bantuan kepada Pemkab Pasaman Barat,” tuturnya.

Usmawita (50), salah seorang warga Talamau mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Satgas.

Ia mengaku, ketersediaan pangan di rumahnya mulai menipis lantaran sulitnya akses menuju lokasi tempatnya tinggal.

Beruntung Satgas dapat menjangkau tempat pengungsian sehingga bantuan tersebut dapat tersalurkan dan langsung dimanfaatkannya beserta keluarga dan warga lainnya.

“Rumah saya roboh karena gempa. Saya terpaksa tidurnya di tenda. Terima kasih pemerintah dan warga DKI Jakarta yang sudah memberikan bantuan kepada kami,” tandas Usmawita. (hop)