Kepala UP Museum Kebaharian Jakarta, Mis’ari mengatakan, buku tersebut mengupas tentang sejarah serta kebudayaan yang ada di Pulau Onrust dan sekitarnya yaitu Pulau Cipir, Pulau Kelor, dan Pulau Bidadari.

“Buku sejarah ini dapat menjadi referensi bagi pengunjung untuk mengetahui masa ke masa Pulau Onrust dan sekitarnya. Bahkan, bisa menjadi acuan kami juga dalam merevitalisasi storyland yang ada di museum arkeologi Onrust,” ujar Mis’ari

Dengan kehadiran buku ini, Ia berharap wisatawan tertarik untuk mengunjungi Kepulauan Seribu.

“Selain peluncuran buku ini, kami juga akan melengkapi berbagai fasilitas yang ada di Pulau Onrust dan tiga pulau lainnya,” terangnya.

Arkeolog dan Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta, Candrian Attahiyyat menjelaskan, Pulau Onrust dan tiga pulau sekitarnya memiliki sejarah penting bagi kemajuan DKI Jakarta, dapat disimpulkan Pulau ini titik Nol penjajahan atau kolonialisme Nusantara.

“Saya harap pulau bersejarah ini untuk terus dilestarikan, artinya untuk dilindungi, dimanfaatkan, dan dikembangkan. Bahkan untuk memperdalam sejarah pulau-pulau ini pengunjung dibuat eksklusif mungkin dengan menginap semalam,” pungkasnya. (hop)