COVID-19(Getty Images)

Kastara.ID, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menuai kecaman publik setelah menyempatkan diri menyapa para pendukungnya di luar Rumah Sakit Militer Walter Reed, Ahad (4/10) waktu setempat. Padahal, ia masih menjalani isolasi usai terpapar Covid-19.

Trump yang menggunakan masker tampak melambaikan tangan ke kerumunan para pendukungnya dari dalam mobil, sebelum kembali ke rumah sakit yang terletak dekat Washington tersebut.

Menanggapi kecaman atas aksi Trump tersebut, Juru Bicara Gedung Putih Judd Deere mengatakan, tindakan pencegahan yang tepat telah diambil untuk melindungi Trump dan staf pendukungnya, termasuk dengan menggunakan alat pelindung.

“Gerakan itu diizinkan oleh tim medis karena aman dilakukan,” ujar Deere seperti dilansir dari AFP, Senin (5/10).

Sebelumnya, para pakar medis menyebut perjalanan singkat itu melanggar pedoman kesehatan publik, yang mengharuskan pasien untuk diisolasi saat mereka dalam perawatan dan masih menularkan virus, sehingga membahayakan perlindungan Secret Service-nya.

“Semua orang di dalam kendaraan selama ‘drive-by’ Presiden yang sama sekali tidak perlu itu, sekarang harus dikarantina selama 14 hari,” tutur James Phillips, kepala pengobatan bencana di Universitas George Washington.

“Mereka mungkin sakit. Mereka mungkin mati. Untuk teater politik. Diperintahkan oleh Trump untuk mempertaruhkan nyawa mereka di teater. Ini gila,” sambungnya.

Kecaman senada disampaikan Zeke Emanuel, ketua Departemen Etika Medis dan Kebijakan Kesehatan di Universitas Pennsylvania. Dia menggambarkan aksi Trump itu “memalukan”.

“Membuat agen Secret Service-nya mengemudi dengan pasien Covid-19, dengan jendela terbuka, membuat mereka berisiko terinfeksi. Dan untuk apa? Aksi humas,” cuitan Emanuel di Twitter. (har)