Muhyiddin

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Biro Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhyiddin Junaidi, meminta Indonesia tidak gentar menghadapi China dalam sengketa batas wilayah di Natuna. Meski secara kekuatan militer lebih kuat, bukan berarti China bisa mengalahkan Indonesia.

Saat berbicara pada Ahad (5/1), Muhyiddin menyebut sejarah membuktikan negara sekelas Amerika Serikat (AS) kalah melawan Vietnam. AS juga pernah kalah melawan negara yang lebih kecil seperti Afganistan, Suriah, dan Irak. Hal itu menurut Muhyiddin membuktikan kekuatan militer bukan ukuran dalam sebuah konflik antar negara.

Muhyiddin menambahkan, kekurangan militer sebuah negara bisa ditutupi dengan spirit dan semangat juang tentaranya. Sebaliknya, meski militernya kuat jika tentaranya lemah negara itu pasti bisa dikalahkan. Itulah sebabnya Muhyiddin meminta Indonesia tidak mundur mempertahankan satu tapak pun kedaulatan negara.

Jika hal semacam ini dibiarkan, lambat laun menurut Muhyidin Indonesia akan dijajah oleh kekuatan asing. Jangan karena banyak menanamkan investasi membuat Indonesia justru menjual kedaulatan kepada China.

Kepada pemerintah China, Muhyiddin meminta negara tirai bambu itu menghormati kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pasalnya wilayah teritorial Indonesia sudah sah dan sesuai dengan konvensi internasional. Jangan karena menanamkan investasi, China berani mengusik kedaulatan Indonesia. (ant)