Covid-19

Kastara.ID, Jakarta – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memastikan tidak akan ada penerapan lockdown atau karantina wilayah untuk menekan laju penularan Covid-19.

“Enggak-enggak. Tadi malam kan sudah rapat. Tadi malam sudah koordinasi dengan 17 kabupaten/kota daerah PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) bahwa tidak ada opsi lockdown,” kata Khofifah semalam (5/2).

Mantan Menteri Sosial itu mengatakan bahwa dalam rapat koordinasi itu, opsi yang muncul ialah memperketat pengawasan protokol kesehatan di titik yang kerap terjadi kerumunan masyarakat.

Kemudian, kata Khofifah, pemerintah daerah juga diminta memperketat mobilitas masyarakat hingga di tingkat paling bawah, yakni menerapkan program Kampung Tangguh.

“Bagaimana mobilitas masyarakat itu bisa diketati di lini paling bawah,” ujarnya.

Khofifah mengaku bersama jajaran Forkopimda Jatim akan berkeliling ke sejumlah daerah, antara lain Madiun, Trenggalek, dan Blitar, untuk memantau Kampung Tangguh.

“Minggu pagi akan monitoring Kampung Tangguh ke Madiun, Trenggalek, lanjut ke Blitar,” katanya.

Lebih lanjut, Khofifah mengklaim kasus virus corona di Jatim sudah mulai melandai. Menurutnya, bed occupancy rate (BOR) atau kapasitas tempat tidur perawatan pasien Covid-19 mulai menurun.

“Alhamdulillah sebelum PPKM, BOR di Jatim sempat 80 persen. Per kemarin (turun menjadi) 54 persen, itu isolasi biasa. Artinya kalau standarnya WHO 60 persen ini sudah di bawah, artinya sudah melandai,” pungkas dia.

Berdasarkan data terbaru Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, BOR isolasi RS Rujukan Covid-19 di Jatim telah mencapai angka 54 persen. Namun keterisian bed ICU masih 69 persen. (ant)