Pekerja di Asia

Kastara.ID, Jakarta – The Straits Times menyatakan 53 persen pekerja dunia saat ini mengalami pemberhentian kerja sementara. Data tersebut didapatkan dari survei kepada 300.000 pekerja di 117 negara.

Diperkirakan jumlah tersebut sekitar 1,7 miliar pekerja dunia. Terutama di beberapa negara berkembang, seperti India, Zimbabwe, Filipina, Kenya, Bangladesh, dan 52 negara lainnya, lebih dari 65 persen lebih pekerjanya menyebut mereka berhenti bekerja untuk sementara waktu.

Berbeda dengan negara-negara maju berpenghasilan besar, terutama sebagian besar negara di Eropa, seperti Austria, Swiss, dan Jerman. Kurang dari 1 banding 10 pekerjanya yang kehilangan pekerjaan sementara waktu. Sementara di Amerika Serikat, nilainya 39 persen.

Survei juga menemukan, satu dari tiga pekerja di seluruh dunia mengaku kehilangan pekerjaan karena pandemi Covid-19. Jumlahnya mencakup lebih dari 1 miliar orang.

Angka ini juga bervariasi di sejumlah negara. Terutama di negara berkembang seperti Kenya, Zimbabwe, dan Filipina yang menyebut lebih dari 60 persen responden menyebut mereka kehilangan pekerjaan karena pandemi Covid-19. Sementara di Swiss hanya 3 persen dan di AS hanya 13 persen.

Krisis Covid-19 telah melanda pekerja di seluruh dunia, terutama perempuan, yang sebagian besar mengisi pekerjaan di sektor genting bergaji rendah seperti ritel, pariwisata, dan layanan makanan. Sebuah studi oleh badan amal internasional Oxfam pada hari Kamis ini mengatakan, pandemi telah merugikan wanita di seluruh dunia USD 800 miliar dalam hak hilangnya pendapatan. (har)