Transformasi Digital

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan pendapatan negara pada semester I-2021 mencapai Rp 886,9 triliun atau terjadi pertumbuhan 9,1 persen dibandingkan tahun lalu. Capaian tersebut merupakan 50,9 persen dari target APBN 2021 yang sebesar Rp 1.743,6 triliun.

“Jadi kalau dilihat dari penerimaan negara, terjadi geliat pemulihan ekonomi yang terekam cukup kuat. Pertumbuhan pendapatan negara 9,1 persen dibandingkan tahun lalu yang mengalami kontraksi 9,7 persen. Ini adalah suatu kenaikan yang sangat tinggi dan bagus,” ujarnya, Selasa (6/7).

Bendahara Negara itu menyampaikan pendapatan tersebut didorong oleh penerimaan pajak yang telah mencapai Rp 557,8 triliun atau 45,4 persen dari target tahun ini yang sebesar Rp 1.229,6 triliun.

“Tahun lalu penerimaan pajak kita mengalami hantaman yang sangat kuat yaitu kontraksinya sampai 12 persen atau hanya Rp 531,8 triliun. Sekali lagi, dari sisi penerimaan pajak terjadi pemulihan, mengalami pertumbuhan mendekati 5 persen,” katanya.

Sementara penerimaan bea dan cukai telah terkumpul sebesar Rp 122,2 triliun atau 56,9 persen dari target Rp 215,0 triliun. Capaian ini tumbuh hingga 31,1 persen dibandingkan tahun lalu.

“Tahun lalu itu tumbuhnya 8,8 persen. Jadi terjadi kenaikan yang meloncat lebih tinggi, lebih dari 3 kali lipat dari pertumbuhan penerimaan kepabeanan dan cukai,” ujarnya.

Kemudian untuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP) telah mencapai Rp 206,9 triliun. Capaian ini merupakan kenaikan 11,4 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 185,7 triliun. “Ini juga suatu pemulihan yang luar biasa karena tahun lalu PNBP kita mengalami kontraksi 11,2 persen,” tandasnya. (mar)