Gunung Semeru

Kastara.ID, Jakarta – Gunung Semeru yang ada di wilayah Lumajang, Jawa Timur, mengalami 479 kali letusan dalam sepekan terakhir.

Petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi mencatat letusan tersebut terjadi dalam periode 28 Juni–4 Juli 2022.

Kini, Gunung Semeru berada pada tingkat aktivitas level III atau siaga sejak 16 Desember 2021 lalu.

“(Tercatat) 479 letusan, 2 guguran, 68 hembusan, 7 harmonik, 13 vulkanik dalam, 3 tektonik lokal, 22 tektonik jauh, 5 getaran banjir,” demikian tulis PVMBG.

Saat ini PVMBG melaporkan gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Sedangkan asap kawah berwarna putih tipis, tinggi 800 meter dari atas puncak.

“Erupsi dan guguran masih terjadi. Namun secara visual tidak teramati,” ucapnya.

Di kesempatan yang sama, PVMBG pun mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Semeru baik pengunjung, pendaki, ataupun wisatawan direkomendasikan untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Menurut PVMBG di luar jarak itu masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan lantaran berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

“Tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan akan bahaya lontaran batu (pijar),” tutturnya.

Kemudian, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.