Depok

Kastara.ID, Depok – Upaya mengurangi risiko bencana di musim hujan dilakukan Kecamatan Beji. Terlebih, sebagian kelurahan di kecamatan tersebut berada di dekat sungai di Kota Depok.

Menurut Camat Beji Hendar Fradesa, seluruh  lurah, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), RT-RW di kecamatannya sudah diinstruksikan untuk memantau debit air Sungai Ciliwung. Terutama bagi semua elemen di Pondok Cina (Pocin) dan Kemiri Muka yang berada di dekat aliran sungai tersebut.

“Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), badai La Nina berpotensi menerjang Kota Depok mulai Oktober hingga Desember mendatang. Mitigasi telah kami lakukan dengan terus berkoordinasi dengan petugas Bendung Katulampa Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Ciliwung,” kata Hendar seperti dilansir laman resmi Pemkot Depok (5/11).

Dijelaskan Hendar, tahun ini pihaknya juga telah mempersiapkan Kelurahan Tanggap Bencana (Katana). Dengan harapan ke depan, segala bencana dapat lebih cepat ditanggulangi.

“Curah hujan sedang tinggi bisa menyebabkan banjir, tapi meluapnya Sungai Ciliwung itu siklus 5 tahunan jika dihitung itu tahun 2023. Tapi minta semuanya untuk meningkatkan kewaspadaan bagi yang wilayahnya memang dekat sungai,” jelasnya.

Menurut Hendar, komunikasi dengan berbagai pihak juga terus dilakukan, salah satunya dengan Pemerintah Kota Jakarta Selatan. Koordinasi tersebut terkait pembangunan embung atau cekungan penampung yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan di RW 01 Kelurahan Kukusan.

“Sebagai solusi dari aliran Sungai Cabang Tengah yang ada di Kukusan dan Srengseng Sawah sudah mengalami penyempitan sehingga sering meluap saat musim hujan,” ungkapnya.

Terakhir, ujar Hendar, komunikasi juga tengah dibangun dengan Universitas Indonesia (UI terkait Situ Salam atau Danau Salam yang menjadi muara Sungai Cabang Tengah.

“Kami tengah proses komunikasi dengan UI membahas Situ Salam agar bisa berfungsi lagi untuk menampung air dan sebagainya,” tutupnya. (dha)