BPJS Kesehatan

Kastara.ID, Cilegon – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dirinya sudah menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan defisit keuangan yang dialami Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Namun Jokowi tidak menjelaskan lebih rinci cara jitu yang dimaksudnya. Jokowi hanya menjelaskan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto akan menjelaskan lebih rinci.

Saat mengunjungi RSUD Cilegon, Banten, Jumat (6/12), Jokowi menyebut Menkes telah menyampaikan cara mengatasi defisit keuangan BPJS Keuangan saat menggelar rapat terbatas beberapa saat lalu. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, defisit keuangan BPJS Kesehatan menyebabkan pembayaran ke sejumlah rumah sakit mengalami keterlambatan.

Jokowi menambahkan, beberapa fasilitas pelayanan BPJS Kesehatan harus dibenahi. Namun, Jokowi menandaskan, fasilitas di rumah sakit juga harus dibenahi secara menyeluruh. Hal ini agar bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, baik oleh BPJS Kesehatan maupun rumah sakit.

Saat melakukan inspeksi mendadak di RSUD Cilegon, Jokowi sempat berdiskusi dengan beberapa pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan. Menurut mantan Wali Kota Solo itu hampir 90 persen pasien menggunakan BPJS Kesehatan. Dari jumlah tersebut, 70 hingga 80 persen peserta adalah penerima bantuan iuran (PBI) atau peserta gratis. Sedang 20 persen sisanya adalah peserta mandiri.

Itulah sebabnya fasilitas di rumah sakit umum daerah (RSUD) harus dibenahi, terutama kelas tiga. Jokowi mencontohkan adanya pembatas antar pasien. Pasalnya masih banyak rumah sakit yang tidak ada pembatas antar pasien. Namun Jokowi menegaskan, perbaikan fasilitas RSUD menjadi tugas pemerintah daerah, baik tingkat kabupaten, kota, maupun provinsi. (yan)