OPM Papua

Kastara.ID, Jakarta – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) memperingatkan seluruh warga Indonesia yang bekerja di Papua untuk segera meninggalkan Bumi Cenderawasih. Ancaman itu dikeluarkan usai secara terpusat di wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak sejak beberapa pekan lalu.

“Melihat situasi konflik bersenjata di Kabupaten Puncak Papua, Intan Jaya dan Nduga, maka kami dari Pengendali Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM mengeluarkan peringatan tegas kepada semua imigran Indonesia yang mencari makan di negeri milik bangsa Papua agar segera tinggalkan wilayah konflik bersenjata,” kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom (6/6).

Sebby mengatakan bahwa pihaknya tak akan segan menembak pekerja Indonesia yang masih bertahan di lokasi perang. Menurutnya, hal tersebut menjadi konsekuensi bagi mereka yang tak mematuhi ultimatum itu.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari aparat TNI-Polri terkait dengan ancaman yang dilontarkan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang kini telah dicap sebagai teroris oleh pemerintah.

Konflik itu sendiri telah terjadi pada Jumat (28/5) lalu saat KKB membunuh Kepala Subsektor Oksamol, Pegunungan Bintang, Papua, Briptu Mario Sanoy. Mereka mencuri dua senjata laras panjang tipe SS1 dan revolver dari markas polisi itu.

Tak hanya aparat, warga sipil juga menjadi korban. Pada Kamis (3/6), polisi menyebut KKB bertanggung jawab atas penembakan seorang tukang bangunan bernama Habel Halenti (30) saat dalam perjalanan pulang dari Kampung Eronggobak, Distrik Ilaga.

“Korban sempat berteriak, ‘Ampun, komandan.’ Namun, langsung ditembak oleh salah satu KKB yang menodongkan senpi,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal.

Masih di hari yang sama, penyerangan KKB dilakukan di sekitar wilayah Bandara Aminggaru Ilaga, Puncak. KKB diduga membakar sejumlah fasilitas bandara hingga memicu kontak tembak dengan Paskhas (Korps Pasukan Khas TNI AU).

Kejadian itu berdampak pada kebakaran menara di Kantor Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) dan Kantor AirNav di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Namun, tak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

Terakhir, polisi menuding bahwa KKB bertanggung jawab atas penembakan keluarga Kepala Desa Nipurlema, Petianus Kogoya di wilayah Ilaga. (ant)