Zainut Tauhid Sa'adi

Kastara.ID, Jakarta – Tak dapat dipungkiri bahwa tantangan keulamaan atau ke-kyai-an dewasa ini semakin kompleks. Bukan hanya pada penguasaan khazanah keislaman yang mendalam (tafaqquh fiddin), melainkan juga yang terpenting bagaimana ulama mampu merespons perubahan sosial yang diakibatkan oleh kecanggihan teknologi, perkembangan ilmu pengetahuan, dan arus globalisasi yang deras mengalir dalam kehidupan umat manusia.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Agama (Wamen) Zainut Tauhid Sa’adi saat menjadi keynote speaker dalam workshop Kaderisasi Ulama Melalui Ma’had Aly di Ma’had Aly Hasyim Asyari Pesantren Tebuireng, kemarin (6/11).

Menurut Wamen, ruang lingkup keulamaan menjadi tak berbatas. Tidak hanya pada wilayah keagamaan, seorang ulama juga harus mampu masuk ke dalam diskursus dan ruang gerakan sosial budaya, sosial politik, sosial ekonomi, dan politik kebangsaan.

“Semua itu adalah realitas kehidupan yang sehari-hari mempengaruhi kehidupan keagamaan. Ulama kontemporer niscaya menguasai segala hal yang berorientasi pada kemaslahatan umat manusia,” tutur Wamen.

Dikatakan Wamen, bahwa untuk membangun keunggulan dengan integritas akademik yang tinggi, satu Ma’had Aly hanya diberikan izin penyelenggaraan untuk satu Program Studi. Menurutnya, posisi program studi pada Ma’had Aly tidak semata-mata program studi, tetapi ia akan dikembangkan menjadi pusat kajian keilmuan keislaman dan kepesantrenan secara sekaligus.

“Kementerian Agama memiliki komitmen yang kuat untuk membangun pusat-pusat unggulan ini,” tegas Wamen.

Dengan posisi ini, lanjut Wamen, maka Ma’had Aly akan tetap ditempatkan sebagai lembaga khusus yang ada pada pesantren, sebagai lembaga kaderisasi ulama. Dalam wujudnya yang khas, pondok pesantren adalah satu satunya lembaga pendidikan islam yang mewarisi khazanah intelektual klasik.

“Ma’had aly harus menciptakan lulusan yang yang menguasai ilmu agama dan mengembangkan ilmu agama Islam berbasis kitab kuning, serta mampu menjawab tantangan jaman,” ujar Wamen.

Workshop Kaderisasi Ulama Melalui Ma’had Aly di Ma’had Aly Hasyim Asyari Pesantren Tebuireng diikuti oleh 50 pengelola Ma’had Aly se Indonesia. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 6-8 November 2019. (put)