Putu Supadma Rudana

Kastara.ID, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Putu Supadma Rudana mengingatkan kepada Pemerintah agar terus menjaga kebudayaan dengan komitmen yang tinggi. Padahal semestinya masifnya pembangunan infrastruktur sebaiknya juga diimbangi dengan pembangunan kebudayaan pula. Menurutnya, kebudayaan merupakan bagian dari alat pertahanan dan pemersatu bangsa.

“Selama ini Pemerintah fokus kepada infrastruktur, fokus kepada pembangunan ibu kota negara. Namun keberpihakan yang banyak berhubungan dengan pembangunan pilar dan esensi kebudayaan belum maksimal,” ujar Putu dalam keterangan persnya, Rabu (8/1).

Politisi Partai Demokrat ini juga menyoroti rendahnya komitmen pemerintah dalam kebudayaan. Ia bahkan menyebutkan ajaran Tri Sakti Bung Karno yakni berkepribadian dalam kebudayaan harus menjadi landasan pemerintah dalam berbagai kebijakan kebudayaannya.

“Berdaulat di bidang politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Nah tentu ini menjadi catatan bagi bangsa ke depan untuk mengawal, bukan hanya retorika,” tutur Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antara Parlemen (BKSAP) DPR RI ini.

Politisi yang bertugas di Komisi X DPR RI pada Periode 2014-2019 ini juga mengingatkan agar pembangunan infrastruktur di daerah pemilihannnya (dapil), Bali untuk tidak mengabaikan unsur kebudayaan pula. Ia mendorong agar pariwisata Bali juga berfokus pada kearifan lokal budaya harus terus digelorakan.

Putu meyakini bahwa kebudayaan adalah alat pemersatu bangsa yang harus dijaga kelesatariannya, tak hanya itu budaya juga menentukan sikap, karakter dan perilaku para SDM-nya. Sehingga sebuah negara akan menjadi besar jika, tak hanya infrastuktur, kebudayaan juga harus menjadi prioritas pembangunan.

“Esensinya adalah kecintaan terhadap kebudayaan untuk diteruskan pada generasi muda. Harus ada komitmen pada pembangunan kebudayaan,” tutup Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Masa Bakti 2014-2019 ini. (rso)