Inflasi

Kastara.id, Jakarta – Nilai tukar rupiah pada transaksi antarbank di Jakarta, Senin (7/5) sore, bergerak melemah sebesar 40 poin menjadi Rp 13.973 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 13.933 per dolar AS. Di pasar spot, kurs dolar AS terhadap rupiah menembus level psikologis Rp 14.000. Dolar AS merangkak naik dari level sebelumnya yang diperdagangkan Rp 13.995.

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tersebut memang masih belum stabil sebagai imbas dari tekanan global. “Kurs memang sebenarnya masih belum stabil atau masih bergerak,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Senin (7/5) malam.

Kondisi pelemahan mata uang ini, lanjutnya, tidak hanya dialami rupiah, namun juga mata uang negara berkembang lainnya. “Itu sama-sama juga dengan negara lain, tetap tidak sendirian. Jangan melihat sebagai sesuatu yang aneh dan mengkhawatirkan,” paparnya.

Darmin pun menyakini bahwa depresiasi rupiah yang sudah mendekati kisaran Rp 14.000 per dolar AS akan berlangsung sementara. “Hari ini dia menembus angka itu, tapi semestinya tidak berarti akan bertahan,” tandas Darmin.

Walau demikian, Darmin tetap mengharapkan adanya respon dari bank sentral terkait pergerakan rupiah dalam Rapat Dewan Gubernur bulanan yang dijadwalkan berlangsung pada pertengahan Mei 2018.

“BI saya kira juga akan melakukan langkah-langkah, walaupun BI itu akan menunggu rapat RDG bulanan,” ujarnya. (mar)