Kastara.ID, Jakarta – Ketua Majelis Rakyat Pupua (MRP) Timotius Murib mengatakan, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Papua dan Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) mengaku tengah menjalin komunikasi dengan empat perguruan tinggi di Papua dan Papua Barat. Hal ini sebagai langkah antisipasi atas kepulangan para mahasiswa Papua yang belajar di daerah lain.

Timotius menyebutkan, sejak terjadinya kasus rasisme banyak mahasiswa asal Papua memilih pulang kampung. Banyak di antaranya enggan balik ke tempat selama ini mereka menimba ilmu dan memilih melanjutkan kuliah di Papua.

Itulah sebabnya Timotius menyebut MRP telah menghubungi Universitas Cenderawasih Jayapura, Universitas Sains dan Teknologi Jayapura, Universitas Musamus Merauke, dan Universitas Negeri Papua di Manokwari, Papua Barat.

MRP berharap keempat perguruan tinggi tersebut membuka kelas baru. Diharapkan kelas baru tersebut dapat menampung mahasiswa Papua yang balik kampung dan enggan kembali ke Jawa, Bali, atau Sulawesi.

Sementara itu aktivis Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Albert Mungguar mengatakan, hingga Kamis (4/9) sudah banyak mahasiswa Papua meninggalkan kampus. Mereka memilih pulang kampung lantaran merasa terancam.

Selain itu para mahasiswa Papua kerap dihubungi orang tua dan meminta mereka segera pulang kampung. (rya)