Suharini Eliawati

Kastara.ID, Jakarta – Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta akan terus meruntinkan pemantauan ketersediaan pasokan tahu dan tempe di pasaran.

Langkah tersebut dilakukan sebagai respons cepat pemerintah dalam menyikapi gejolak harga kedelai yang berimbas pada kenaikan harga tahu dan tempe di Ibukota.

“Harapan kita tahu dan tempe di DKI Jakarta tersedia dengan harga yang terjangkau,” ujar Suharini Eliawati, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta (8/1).

Eli menuturkan, di Provinsi DKI Jakarta sendiri tercatat jumlah pengrajin kedelai ada 5.274 orang. Sementara kebutuhan kedelai untuk wilayah ini per bulannya sekitar 5.000-6.000 ton.

“Harga normal Rp 9.200 hingga 9.500 per kilogram. Sedangkan harga OP Rp 8.500 per kilogram,” ungkapnya.

Menurut Eli, pihaknya akan terus bekerja sama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta untuk merutinkan pemantauan ketersediaan tahu dan tempe di pasaran, baik pasar tradisional maupun pasar modern.

“Kami juga akan terus berkoordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan dari Kementerian Pertanian (Kementan) agar kebutuhan kedelai tercukupi,” tandasnya. (hop)