Pers

Kastara.id, Jakarta – Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang diselenggarakan oleh Masyarakat Pers Nasional dan dibuka Presiden Joko Widodo di Padang, Sumatera Barat, Jumat (9/2), memunculkan harapan agar pers lebih banyak memberitakan dinamika pertahanan negara.

Pengamat Intelijen dan Pertahanan Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengharapkan pers di dalam memberitakan dinamika pertahanan di Indonesia harus memahami perkembangan pesat teknologi pertahanan saat ini dan lebih mengedepankan interoperabilitas dalam sistem komunikasi antarmatra, bahkan institusi di luar TNI. “Di samping itu, pers juga harus mengikuti pengembangan network centric operation/warfare dalam pembangunan TNI ke depan,” ujar pengamat yang akrab disapa Nuning ini saat dihubungi, Jumat (9/2).

Hal lain, pers juga berperan melakukan pengayaan pengetahuan prajurit sehingga secara dini prajurit dapat lakukan bench marking melalui media yang dibacanya. “Pembangunan SDM yang mumpuni dalam TNI tidak bisa dilepaskan dari peran pers/media,” katanya.

Namun demikian, Nuning menilai di era keterbukaan ini, peran pers media sangat besar dan digandrungi. Oleh karenanya pers harus edukatif dan netral.

Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Totok Sugiharto menilai secara umum pers nasional di era keterbukaan ini cukup baik dan bertanggung jawab. Etika pers sudah ditunjukan meskipun ada beberapa yang masih perlu mendapat perhatian dan untuk ditingkatkan lagi.

Terkait perkembangan pers saat ini, Totok melihat pers mulai berlomba untuk maju menjadi yang yang terdepan dan terbaik. Namun demikian Toto berharap bagaimana pers tetap pada koridor mendidik dan memberikan edukasi yang benar serta objektif kepada publik, sehingga akan terbangun kondusivitas masyarakat madani yang dicita-citakan seluruh masyarakat Indonesia.

“Saya berharap pers senantiasa mengedepankan publikasi yang berimbang jangan memihak dan jangan menampilkan opini pribadi. Dengan begitu saya yakin pers akan berperan aktif dalam rangka ikut membangun bangsa ini menjadi kuat dan mandiri,” ungkapnya.

Di tempat berbeda, Ketua LPSK AH Semendawai menilai peran pers sangat strategis dalam membantu upaya perlindungan saksi dan korban. Strategisnya peran pers dikarenakan ada banyak peran yang bisa diambil pers. “Kami melihat banyak peran yang bisa diambil pers dalam mendukung upaya perlindungan saksi dan korban,” katanya. (dwi)