Facebook

Kastara.ID, Jakarta – September tahun lalu, Facebook sempat menjadi sorotan karena menyalahgunakan nomor telepon pengguna untuk pesan otentikasi dua faktor. Kasus dengan tudingan serupa kembali muncul karena Facebook dianggap tidak memberikan opsi menolak bagi pengguna saat melakukan otentikasi.

Tidak tersedianya opsi penolakan membuat semua pihak di dunia bisa mendapatkan nomor pengguna.

Seperti dilansir laman boingboing (5/3), awalnya Facebook menjanjikan menghapus keharusan menyetorkan nomor telepon setelah skandal Cambridge Analytica. Hanya saja Facebook sekarang justru mengharuskan beberapa pengguna untuk mengaktifkan otentikasi dua faktor.

Hal itu akan membuat jutaan pengguna Facebook otomatis akan mengekspos diri mereka dengan risiko kehilangan privasi dengan potensi serius, alih-alih sebagai syarat untuk mengamankan akun Facebook mereka.

Bahkan seorang profesor dari University of North Carolina, Chapel Hill, yang juga aktivis hak asasi manusia, Zeynep Tufecki, menanggapinya lewat unggahan di akun Twitter-nya.

“Nomor telepon adalah tautan keamanan yang sangat pribadi dan penting. Facebook bahkan akan membiarkan Anda menjadi target iklan melalui nomor telepon,” ujar Tufecki. (rfr)