redenominasi

Kastara.id, Jakarta – Nilai tukar rupiah pada transaksi antarbank di Jakarta, Rabu (9/5) pagi, kembali bergerak melemah. Kali ini melemah sebesar 30 poin menjadi Rp 14.073 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.043 per dolar AS.

Minimnya sentimen positif yang beredar di dalam negeri membuat pergerakan nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar AS. “Permintaan dolar AS meningkat seiring prospek kenaikan suku bunga The Fed sehingga rupiah bergerak di atas level Rp 14.000 per dolar AS,” kata analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada.

Reza mengemukakan pernyataan salah satu anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Raphael Bostic yang yakin dengan kenaikan suku bunga The Fed pada tahun ini sebanyak tiga kali. “Perekonomian AS dinilai cenderung membaik menyebabkan tekanan inflasi akan meningkat sehingga perlu diredam dengan kenaikan suku bunga,” paparnya.

Dengan data cadangan devisa Indonesia menurun, lanjut Reza, turut membuat sentimen di pasar keuangan cenderung negatif. Bank Indonesia mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia akhir April 2018 sebesar 124,9 miliar dolar AS, masih cukup tinggi meskipun lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2018 sebesar 126,0 miliar dolar AS.

Sedangkan Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menjelaskan bahwa kenaikan yield obligasi Amerika Serikat dan penguatan data ekonomi AS secara umum membuat mata uang dolar AS kembali terapresiasi. “Minat pelaku pasar terhadap dolar AS cenderung terus meningkat seiring perbaikan ekonomi AS,” ujar Ariston. (mar)