Kastara.ID, Jakarta – Direktur Eksekutif Political And Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie mengatakan, semua tim bentukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah gagal menangani pandemi virus corona atau Covid-19. Akibatnya penularan virus penyakit tersebut bukan menurun tapi justru semakin mengganas. Jerry pun menyebut saat ini Indonesia sudah  memasuki kondisi stadium 4 atau sangat parah dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Saat memberikan komentar (8/7), Jerry menuturkan, pemerintah tak bisa lagi berdalih dan berkelit atas lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi. Pemerintah juga jangan menyalahkam rakyat atas kondisi sekarang yang semakin mengkhawatirkan. Pasalnya menurut Jerry, pemerintah tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi situasi semacam ini.

Jerry mencontohkan, semua langkah yang diambil pemerintah, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Mikro, dan sebagainya terbukti gagal menahan laju pertambaham pasien Covid-19.

Bahkan menurut Jerry, saat ini di Jakarta sudah melebihi 100 ribu pasien Covid-19. Secara nasional jumlahnya sudah tembus  2,3 juta orang terpapar virus corona.

Jerry mengaku pernah menyarankan pemerintah melakukan pengetatan keras atau lockdown sejak Februari 2020. Namun, usulan tersebut tidak dilakukan karena pemerintah tidak punya cukup dana jika kebijakan tersebut diambil untuk mengatasi pandemi.

Anehnya, tutur Jerry, pemerintah justru menggenjot proyek infrastruktur. Padahal anggaran infrastruktur bisa dialihkan untuk penanganan Covid-19, termasuk saat melakukan lockdown. Akibatnya utang kian membengkak hingga saat ini sudah mencapai Rp 6.500 triliun.

Jerry mengungkapkan, negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand mengambil kebijakan lockdown. Terbukti perekonomian mereka aman lantaran negara-negara tersebut tidak banyak pertimbangan dalam memutuskan kebijakan menghadapi Covid-19.

Indonesia, menurut Jerry, bisa saja melakukan lockdown. Ia mencontohkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sektor Kesehatan sebesar Rp 167 triliun, penyerapannya hanya 20 persen. Seharusnya sisa anggaran yang 80 persen bisa dialihkan untuk mendukung kebijakan lockdown.

Apalagi, ujar Jerry, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) pemerintah tahun 2020 mencapai Rp 234,7 triliun. Jumlah tersebut berasal dari seluruh pembiayaan anggaran yang sebesar Rp 1.190,9 triliun dengan defisit anggaran sebesar Rp 956,3 triliun.

Anggaran Silpa seharusnya bisa untuk lockdown. Sayangnya tim bentukan Jokowi tidak mampu melakukannya. Akibatnya pun bisa disaksikan saat ini, Indonesia sudah stadium 4 alias sangat parah menghadapi dan mengendalikan ganasnya virus yang berasal dari China itu. (ant)