Kastara.id, Rio de Janeiro – Eko Yuli Irawan menyumbangkan medali perak kedua untuk Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro dari cabang olahraga angkat besi 62 kg, Senin (8/8) malam waktu setempat. Eko Yuli mencatatkan total angkatan 312 kgdari snatch 142 kg dan clean and jerk 170 kg.

Medali emas didapatkan Oscar Albeiro Figueroa dari Kolombia dengan total angkatan 318 kg, sementara perunggu direbut Kazakstan dengan total 305 kg.

Eko Yuli mencatatakan 142 kg pada angkatan snatch pertamanya. Ia kemudian coba mengangkat 146 kgpada snatch kedua dan ketiganya, tapi berujung pada kegagalan.

Eko Yuli bersaing ketat dengan Figueroa yang merupakan pencetak rekor Olimpiade pada 2012. Pada total angkatan snatch, keduanya sama-sama mencatatkan snatch 142 kg, tapi Figueroa lebih unggul karena memiliki berat badan yang lebih ringan.

Di bagian clean & jerk, Eko Yuli Irawan langsung menaklukkan 170 kgdi angkatan pertamanya yang kemudian dibalas Figueroa dengan 172 kg. Eko Yuli kemudian gagal di angkatan kedua ketika coba mengangkat 176 kg.

Figueroa yang mendapatkan dukungan dari penonton tuan rumah, kemudian bisa menaklukkan 176 kg dengan nyaman. Di angkatan ketiga, Eko Yuli kembali mencoba memberikan tantangan dengan memilih 179 kg, tapi gagal untuk mengangkat beban ke atas kepala.

Figueroa yang telah memastikan emas bersamaan dengan kegagalan Eko Yuli, coba untuk mengangkat 179 kgdi angkatan ketiga. Figueroa gagal tapi kemudian mendapatkan sambutan meriah dari penonton yang membuatnya menangis.

Atlet Indonesia lainnya, M. Hasbi, berada di peringkat tujuh dengan total angkatan 290 kg. Hasbi mengangkat 125 kgdan 130 kgpada snatch pertama dan keduanya, tapi gagal ketika coba mengangkat 134 kg.

Di fase clean & jerk, Hasbi sukses menaklukkan 160 kg di angkatan pertamanya, tapi gagal ketika berhadapan dengan 169 kg di angkatan keduanya. Di angkatan ketiga, Hasbi juga gagal ketika coba memperbaiki rekor pribadinya dengan mengangkat 173 kg.

Sementara itu pemegang rekor dunia clean & jerk asal China, Chen Lijun, tak bisa melanjutkan perjalanannya karena mengalami cedera ketika mengangkat snatch kedua.

Medali perak ini membuat Eko Yuli memperbaiki raihannya pada Olimpiade 2012 lalu ketika ia mendapatkan perunggu. Ini merupakan medali perak kedua Indonesia di Olimpiade Rio De Janeiro setelah Sri Wahyuni merebut perak di angkat besi putri 48 kg. (sit)