Musrenbang

Kastara.ID, Depok – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dadang Wihana menyatakan, perumusan identifikasi kebutuhan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2023 harus melibatkan hepta helix atau tujuh aktor pembangunan. Sebab, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah meningkatkan sinergi dengan stakeholder lain dari penta helix menjadi hepta helix.

“Musrenbang adalah suatu forum perencanaan  secara partisipatif yang dilaksanakan berdasarkan identifikasi kebutuhan pembangunan yang dirumuskan oleh tujuh stakeholder atau tujuh aktor pembangunan,” tuturnya saat membuka Musrenbang Kecamatan Beji di Ballroom Savero Hotel, sebagaimana dimuat situs resmi Pemkot Depok (8/2).

Dadang menjelaskan, tujuh aktor hepta helix yang dimaksud, yaitu pemerintah, akademisi, bisnis, media, komunitas lokal, lembaga swadaya masyarakat dan pengamat. Terakhir, reformasi birokraksi.

Dikatakan Dadang, pelaksanaan Musrenbang juga merupakan salah satu agenda dalam mewujudkan visi dan misi Kota Depok. Yang telah ditetapkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok yaitu, Maju, Berbudaya, dan Sejahtera.

“Salah satu arah pembangunan Kota Depok ialah peningkatan infratruktur perkotaan dan pemulihan ekonomi daerah. Terdapat dua kata kunci, yaitu infrastruktur dan ekonomi,” papar Dadang.

Lanjut Dadang, infrastruktur tidak hanya jalan, jembatan, drainase, tetapi juga termasuk infrastruktur pendidikan dan kesehatan. Khususnya Kecamatan Beji.

Menurutnya, dari total enam kelurahan di Kecamatan Beji masih ada dua kelurahan yang belum bebas ODF atau Open Defecation Free. Maka targetkan di tahun 2022-2023 seluruh kelurahan di Kecamatan Beji sudah ODF.

“Kemudian, terkait pemulihan ekonomi daerah, masyarakat dapat merumuskan hal tersebut berdasarkan potensi yang ada di wilayahnya masing-masing,” pungkasnya. (dha)